Ulah aeromonas bagi Supadi adalah sebuah nestapa. Ia ingat betul saat bakteri itu beraksi. Delapan puluh persen gurami siap panen di kolam 20 m x 30 m tampak lemas dan enggan menyantap pakan. Peternak di Blitar itu semula tak ambil pusing. Sikapnya berubah tatkala satu per satu gurami mati. 'Saya rugi sampai Rp15-juta,' ujar Supadi tersenyum getir.
Saat bencana itu datang Supadi tak berdaya. Ia hanya bisa menyelamatkan belasan gurami ke kolam pendederan berukuran 1 m x 2 m. Beberapa gurami mati di bawa ke seorang teman, petugas penyuluh perikanan. 'Setelah di cek penyebabnya bakteri aeromonas,' kata Supadi.
Bakteri penyebab penyakit Motile Aeromonas Septicaemia (MAS) itu memang sangat ditakuti. Lihat saja efek serangan yang ditimbulkan. Sisik mekar, terjadi pendarahan di kulit, dan perut mengembung. 'Ikan yang diserang sulit diselamatkan,' ujar Dr Sri Lestari Angka dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Antibiotik seperti Oxytetracycline, Streptomysin, dan Chloromycetin selama ini dipakai untuk mengatasi serangan Aeromonas hydrophilia itu. Namun, selain tak mudah didapatkan, antibiotik itu bagi peternak kecil seperti Supadi tergolong mahal. Harganya mencapai puluhan ribu rupiah per botol. 'Saya disarankan pakai sirih dan cukup manjur,' katanya. Sekitar 10 lembar daun sirih ditumbuk lalu ditebar ke kolam selama seminggu penuh. Hasilnya, gurami yang selamat mulai terlihat sehat dan lahap menyantap pakan.
Tanaman obat
Menurut Ir Arief Prajitno MS, ahli penyakit ikan di Malang, beberapa tanaman obat yang dipakai pada manusia bisa diterapkan pula pada ikan. Contoh daun sirih, kunyit, dan daun pepaya. 'Tanaman-tanaman itu bersifat antibakteri sehingga dapat menyembuhkan penyakit ikan akibat bakteri,' ujarnya.
Kunyit yang mengandung curcumin bersifat antibakteri, dan antiinflamasi. Sebab itu, Curcuma domestica itu dapat menyembuhkan luka pendarahan akibat aeromonas. Demikian pula dengan daun pepaya yang bisa membatasi penyebaran luka akibat infeksi bakteri.
Sri Lestari Angka yang melakukan riset tanaman pembasmi aeromonas mendapati campuran daun sirih, sambiloto, dan daun jambu batu mujarab sebagai anti bakteri. Daun jambu biji, misalnya, mengandung senyawa flavonoid yang efektif meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Begitu bakteri aeromonas menginfeksi, serta merta tubuh akan menghadangnya dengan menghancurkan sistem pelindung tubuh bakteri. ?Campuran itu tidak akan membahayakan ikan,? ujar peneliti aeromonas sejak 1980 itu.
Pengganti antibiotik
Penggunaan tanaman obat memberikan banyak keuntungan. Bahan bakunya murah dan mudah didapat. Aplikasinya mudah. 'Bila tidak ada ekstraknya, tanaman cukup ditumbuk lalu ditaburkan begitu saja,' ujar Arief. Jika tersedia ekstrak, dosis pemberian dianjurkan 5?10 cc per liter. Meski demikian, pemberian dosis tinggi tidak akan memberikan efek merugikan karena yang digunakan bahan alam.
Sri Lestari Angka memberi campuran ekstrak daun sirih, sambiloto, dan daun jambu biji pada pakan. Dosisnya sebanyak 1 ml/100 g pakan sebagai tindakan preventif. Namun, untuk pengobatan dosis dinaikkan hingga 2,5 ml/100 g pakan. 'Dari hasil ujicoba ikan yang sudah parah bisa sembuh kembali,' tutur Sri.
Pengobatan memang jalan terakhir untuk mengatsi aeromonas. Namun, agar ikan selamat, peternak perlu menjaga kualitas air sebagai sumber penularan aeromonas. ?Tanpa memperhatikan kondisi lingkungan, serangan akan terus berulang,? ujar Arif. Nah, bila semua sudah terjaga, tapi aeromonas masih berulah, biarkan tanaman obat yang melawannya.
PERLU KEDEWASAAN DALAM MEMAHAMI PERBEDAAN
13 years ago