Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Micro Organisme Lokal (MOL)

Sunday, November 20, 2011

Share this history on :

image MOL Buah-buahan

Sumber: http://isroi.wordpress.com/

Bahan-bahan:

  • Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll. Sebanyak 5 kg
  • Air kelapa 10 butir.
  • Gula jawa 1 kg.

Cara Pembuatan:

  • Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut.
  • Masukkan ke dalam dalam tempat (drum)
  • Tambahkan air kelapa.
  • Tambahkan gula.
  • Semua bahan diaduk sampai tercampur merata.
  • Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain.
  • Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan.

Penggunaan:

MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman.

  • Untuk pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 x nya. Kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan.
  • Untuk penyemprotan tanaman: larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Penyemprotan dilakukan berselang 2 minggu.

Pembuatan MOL (mikro organisme lokal)

Sumber: http://id.shvoong.com/

Bahan dan alat:

  1. Batang pisang yang sudah busuk 2 genggam.
  2. air panas/hangat 5 L.
  3. air biasa 5 L.
  4. terasi 1/4 kg.
  5. gula pasir 1/2 kg.
  6. dedak 1 genggam.
  7. ember + tutup (kapasitas 15 L).
  8. bambu pengaduk.

cara pembuatan:

  1. rendam dan peras batang pisang ke dalam air biasa sehingga sari pati bercampur dengan air, dan sisakan sedikit serat pisang di dalam air.
  2. campurkan air panas, terasi, gula pasir, aduk merata tunggu hingga air mendingin.
  3. campurkan larutan serat pisang dan air panas (sudah dingin) ke ember, tambahkan dedak, aduk-aduk.
  4. tutup ember dengan rapat, biarkan selama 10 hari.
  5. setelah 10 hari cek kondisi MOL, jika sudah bau, dan muncul gelembung2 udara, berarti MOL sudah jadi dan dapat dipergunakan.
  6. penghilang bau dapat digunakan nanas yang telah dihancurkan sebelumnya.

MOL Tapai atau MOL Peuyem Lebih Bersih

Oleh: SOBIRIN

Sumber : http://clearwaste.blogspot.com/

MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya dalam konsep “zero waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.

Selain untuk “starter” kompos, MOL bisa juga dipakai untuk “pupuk cair” dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Untuk ”anggrek”? Karena anggrek ini tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak menyarankan dengan pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di makan MOL dan timbul panas yang bisa mematikan anggrek. Jadi baiknya untuk tanaman yang tumbuh di tanah saja, dan tanahnya yang disiram MOL encer.

Kembali ke MOL tapai atau MOL peuyeum, saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah didapat.

  1. Siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.
  2. Beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.
  3. Isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.
  4. Masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.
  5. Kocok-kocok sebentar agar gula melarut.
  6. Biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.
  7. Setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.
  8. Kalau ingin ”beternak” MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

MOL Hitam

Oleh: Sobirin

Sumber:  http://clearwaste.blogspot.com/

Mikro Organisme Lokal (MOL) sebagai agen percepatan dalam pembuatan kompos dapat dibuat dengan bermacam cara mudah, murah, tapi bermanfaat. Dalam tulisan-tulisan sebelumnya telah disampaikan ada MOL nasi, MOL tapai, dan lain-lainnya lagi. Kali ini ada MOL hitam dari kencing kelinci.

MOL hitam ini adalah MOL seperti biasanya, misalnya MOL tapai, dengan bahan-bahan tapai atau peuyeum (bisa tapai ketan atau tapai ubi) kira-kira 1 Kg, ditambah gula pasir (atau gula merah) kira-kira setengah Kg, air kelapa kira-kira 4 gelas, dicampurkan dalam tong plastik yang diisi air kira-kira 40 Liter. Maka yang terjadi adalah MOL tapai biasanya.

Kebetulan saya mempunyai kelinci yang dipelihara dalam kandang, dan dasar kandang bagian luar diberi lembaran plastik, sehingga air kecing kelinci ini tertampung. Lalu air kencing kelinci ini saya tambahkan ke dalam MOL tapai, jadilah MOL kencing kelinci yang warnanya hitam.

Ternyata MOL kencing kelinci ini relatif lebih cepat dalam membantu proses pengomposan. Proses kompos yang biasanya berlangsung selama 1 bulan, ternyata hanya berlangsung selama 3 minggu.

MOL kencing kelinci ini juga saya coba untuk menyiram tanaman, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu, yaitu 1 kaleng MOL diencerkan dengan 15 kaleng air, hasilnya juga cukup efektif menyuburkan tanaman.

MOL dari Gedebok Pisang

Sumber: http://isroi.wordpress.com/

Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya.

Bahan-bahan:

Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini

  1. Batang pisang 1 kg
  2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons.

Untuk produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya.

Cara pembuatan:

  1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.
  2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira.
  3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat.
  4. Tambahkan sisa nira lagi.
  5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu.
  6. Setelah dua minggu diperas dan diambil airnya.

Pemakaian:

  1. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000.
  2. Disemprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari.

Selamat mencoba.

MOL dari Sabut Kelapa

Sumber: http://isroi.wordpress.com/

Resep MOL ini istimewa dibandingkan dengan resep-resep MOL yang lain, karena konon MOL ini kaya akan unsur K. Bahan dan cara pembuatannya juga suangat mudah zekali.

Bahan-bahan:

  1. Sabut Kelapa
  2. Air bersih

Cara pembuatan:

  1. Masukkan sabut kelapa ke dalam drum. Jangan penuh-penuh.
  2. Masukkan air sampai semua sabut kelapa terendam air.
  3. Drum ditutup dan dibiarkan selama dua minggu.
  4. Air yang sudah berwarna coklat kehitaman digunakan sebagai MOL.

Selain sabut kelapa bisa juga ditambahkan dengan jerami kering. Penambahan jerami bisa bermanfaat sebagai pestisida nabati.

Pemakaian:

MOL bisa disiramkan atau disemprotkan ke tanaman. Cara pemakaian sama seperti MOL-MOL yang lain.

 

Starter Kompos dari Mikroorganisme Lokal

Sumber: http://bp3knanggulan.blogspot.com/

  1. Buah pisang, buah nanas, bawang merah, tempe
  2. Gula pasir / tetes tebu
  3. Air matang yang sudah dingin
  4. Terpal

Alat :

  1. Botol air mineral 1,5 liter + tutup sebanyak 4 buah
  2. Pisau
  3. Sendok teh
  4. Sendok makan
  5. Gembor 10 literan

Cara Pembuatan Starter ( 1 botol untuk 1 jenis bahan) :

  1. Buah pisang diiris tipis
  2. Irisan buah pisang dimasukkan ke dalam botol mineral 1/2 – 2/3 bagian
  3. Tambahkan air matang sampai hampir penuh
  4. Tambahkan gula pasir / tetes tebu 3-5 sendok teh
  5. Tutup rapat dan simpan selama 24 jam
  6. Setelah 24 jam, buka tutup botol, apabila keluar gas berarti mikroorganisme sudah tumbuh dan aktif
  7. Botol ditutup agak longgar, lalu diperam selama 5 – 7 hari
    Siap untuk diaplikasikan.
  8. Lakukan hal yang sama untuk bahan lain ( 1 botol untuk 1 jenis bahan ).

Cara Pembuatan kompos ( 4 botol starter untuk 200 kg bahan organik) :

  • Keempat botol dituangkan ke dalam ember
  • Tambahkan air bersih 15 – 20 liter, tambahkan gula pasir / tetes 10 sendok makan kemudian diaduk sampai rata
  • Bahan organik disusun setebal 20 cm, siram dengan larutan starter
  • Buat lapisan kedua dengan ketebalan 20 cm, siram dengan larutan starter
  • Buat lapisan ke-3, ke-4, dan ke-5 seperti langkah di atas
    Tutup dengan terpal
  • Hari ke-7 terpal dibuka, kemudian kompos diaduk, kemudian sore ditutup lagi
  • Hari ke-14 terpal dibuka, kemudian kompos diaduk, kemudian sore ditutup lagi
  • Hari ke-21 terpal dibuka, kemudian kompos diaduk, kemudian sore ditutup lagi
  • Hari ke-28 kompos dibuka, diadul, diangin-anginkan, siap digunakan sebagai pupuk organik

sumber ; Depok Bebas Sampah

Bacaan Terkait : MOL dan Kampungantenan serta rullyagro

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...