Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Membuat Pupuk Organik

Monday, November 14, 2011

Share this history on :
PUPUK ORGANIK

Bahan dasar pupuk organik, baik dalam bentuk kompos maupun pupuk kandang dapat berasal dari limbah pertanian, seperti jerami, dan sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya. Sedangkan kotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam, itik dan babi. Disamping itu, dengan berkembangnya pemukiman, perkotaan dan industri makan bahan dasar kompos makin beranekaragam seperti dari tinja, limbah cair, sampah kota dan pemukiman.

Salah satu bentuk pupuk organik yang sekarang sedang banyak digunakan adalah pupuk bokashi. Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti ?bahan organik yang telah difermentasikan?.

Pupuk bokashi dibuat dengan memfermentasikan bahan-bahan organik (dedak, ampas kelapa, tepung ikan, dsb) dengan MOL (Mikro Organisme Lokal). Biasanya bokashi ditemukan dalam bentuk serbuk atau butiran. Bokashi sudah digunakan para petani Jepang dalam perbaikan tanah secara tradisional untuk meningkatkan keragaman mikroba dalam tanah dan meningkatkan persediaan unsur hara bagi tanaman. Secara tradisional bokashi dibuat dengan cara menfermentasikan bahan organic seperti dedak dengan tanah dari hutan atau gunung yang mengandung berbagai jenis mikroorganisme.

Akan tetapi , saat ini telah dikenal Bokashi MOL yaitu bokashi dengan bahan organik yang difermentasikan dengan mikroorganisme efektif, bukan dengan tanah dari hutan atau gunung. MOL yang digunakan dalam pembuatan bokashi adalah suatu kultur campuran berbagai mikriorganisme yang bermanfaat (terutama bakteri fotosintetik dan bakteri asam laktat, ragi, actinomycetes, dan jamur peragian) dan dapat digunakan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman mikroba tanah. Penggunaan MOL dalam pembuatan bokashi selain dapat memperbaiki kesehatan dan kualitas tanah juga bermanfaat memperbaiki pertumbuhan serta jumlah dan mutu hasil tanaman.

Pemikiran tentang penggunaan mikroorganisme efektif ini dikembangkan oleh Prof. Teruo Higa dari Jepang. Teruo telah menemukan mikroorganisme yang dapat hidup secara bersama dalam kultur campuran dan secara fisioligis dapat bergabung satu dengan yang lain. Menurutnya, bila kultur ini dimasukan dalam lingkungan alami, maka pengaruh baik masing-masing akan lebih berlipat ganda secara sinergis. Menurutnya juga, kultur MOL tidak mengandung mikroorganisme yang telah dimodifikasi secara genetik, tetapi kultur ini merupakan campuran berbagai spesies mikroba yang terdapat dalam lingkungan alami di dunia.

Pengaruh Bokashi dalam Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Pada prinsipnya, peranan pupuk bokashi hampir sama dengan pupuk organik lainnya seprti kompos, namun pada bokashi MOL pengaruhnya dipercepat dengan adanya penambahan mikroorganisme efektif. Bokashi dapat digunakan 3-14 hari setelah perlakuan (fermentasi). Bokashi dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman meskipun bahan organiknya belum terurai seperti pada kompos. Bila bokashi dimasukan kedalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai pakan oleh mikroorganisme efektif untuk berkembangbiak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman.

MOL yang digunakan dalam pembuatan bokashi sangat berguna sekali dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, juga dapat menekan pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman. Dengan demikian penggunaan bokasi MOL baik secara langsung maupun tidak, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pertanian termasuk padi , palawija dan sayuran.

Penggunaan bokasi MOL secara rinci berpengaruh terhadap:

- Peningkatan ketersediaan nutrisi tanaman

- Aktivitas hama dan penyakit/patogen dapat ditekan

- Peningkatan aktivitas mikroorganisme indogenus yang menguntungkan, seperti Mycorhiza, Rhizobium, bakteri pelarut fosfat, dll.

- Fiksasi Nitrogen

- Mengurangi kebutuhan pupuk dan pestisida kimia.

Dengan demikian, dapat terlihat bahwa penggunaan pupuk bokashi memiliki prinsip ekologi sebagai berikut:

- Memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman terutama pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah

- Optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen, penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.

- Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi

Membatasi kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan melaksanakan usaha preventif melalui perlakuan yang aman

Bertolak dari kegunaan dan prinsip ekologi dari penggunaan pupuk bokashi MOL tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan tersedianya nutrisi tanaman yang cukup dan aktivitas hama dan penyakit yang dapat ditekan, pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian dapat meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu penggunaan pupuk ini juga ramah lingkungan, produk yang dihasilkan tidak tercemar oleh bahan-bahan kimia yang membahayakan kesehatan dan lingkungan.

Akhirnya, dapat kita simpulkan bahwa dalam rangka peningkatan produksi tanaman pertanian, penggunaan pupuk bokashi MOL merupakan salah satu alternatif yang bijak, efektif dan efisien.**

PUPUK ORGANIK

PENDAHULUAN
Selama ini para petani telah banyak memanfaatkan bahan organik sebagai pupuk di
lahan pertanian, karena bahan tersebut merupakan bahan yang cepat melapuk. Salah satu
contoh bahan organik yang digunakan antara lain kotoran hewan (sapi, kambing, ayam, dll)
dan limbah pertanian. Dengan munculnya berbagai pupuk alternatif dan untuk menunjang
pembangunan pertanian yang ramah lingkungan, maka scat ini digalakan pemanfaatan
limbah pertanian sebagai bahan pembuatan pupuk organik, bahkan beberapa petani/swasta
telah mencanangkan adanya pertanian organik.

Pada saat ini banyak dijumpai berbagai merk dagang pupuk organik yang dijual dipasaran. Pupuk organik dapat berupa pupuk kandang, kompos dan campuran keduanya. Kunci pokok dalam pemilihan pupuk kandang adalah tingkat kematangan, perbandingan Carbon dan Nitrogen (C/N) dan kandungan unsur hara.
Pupuk kandang selain berfungsi untuk memperbaiki sifat tanah juga sebagai sumber unsur
hara walaupun dalam jumlah kecil. Dengan sifat fisik tanah yang balk, maka tanaman
menjadi lebih subur karena leluasa dalam pengambilan unsur hara. Sedangkan kelebihan
kompos yang dibuat dengan memanfaatkan aktif atau mikroba adalah mengandung mikroba
yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan hams dan penyakit.

Beberapa contoh kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba decomposer/pengurai antara
lain: Bokashi, Fine Compost dan Kompos Bioaktif. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan
oleh IP2TP Jakarta selama + 3 minggu menunjukkan data bahwa C/N ratio dari
- Fine Compost 26
- Kompos Bioaktif 20
Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N
rationya sebesar 20.
Bokashi adalah pupuk organik hasil fermentasi bahan organik dengan menggunakan
MOL, (yang dimaksud dengan MOL (Mikro Organisme Lokal) yaitu suatu campuran mikro organisme yang bermanfaat untuk meningkatkan keaneka-ragaman mikroba dari tanah maupun tanaman, serta berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman).

Disekitar lingkungan kita banyak bahan organik yang dapat digunakan sebagai bahan utama untuk pembuatan bokashi, antara lain jerami, pupuk kandang, arang sekam, pupuk hijau, serbuk
gergaji dan lain-lain. Pupuk organik ini telah banyak diusahakan oleh perorangan maupun
swasta, bahkan sudah banyak dipasarkan di sekitar wilayah Jakarta.
Beberapa macam bokashi antara lain bokashi jerami, bokashi pupuk kandang dan bokashi ekspres. Sedangkan cars pembuatan masing-masing bokashi tersebut seperti yang dijelaskan berikut ini:
BOKASHI JERAMI
Bahan - Bahan:
· Jerami padi 1 bagian
· Bekatul 1 bagian
· Sekam padi 1 bagian
· MOL 4 10 s/d 20 cc
· Molase 10 s/d 20 cc
· Air 10 liter
Cara Pembuatan:
· Buat formula dasar dengan mencampur air, molase dan MOL.
· Campurkan semua jerami padi, sekam dengan formula dasar, kemudian tambahkan
bekatul, sambil diaduk rata dengan tingkat kebasahan 50% (bila diremas dengan tangan,
air tidak sampai menetes ).
· Fermentasikan bahan campuran tersebut pads karung goni dan diletakkan diatas jerami
(untuk mencegah basah dari lantai), kemudian dilipat dan
· Setelah 5 jam suhunya diukur, apabila suhu mencapai 40°-50°C, bahan campuran harus
diaduk dan diratakan untuk menurunkan suhu (pengukuran suhu dilakukan setiap 5 jam
sekali).
· Bokashi yang baik akan terbentuk setelah 3 - 4 hari fermentasi, ciri-cirinya suhunya stabil
dan berbau sedap.
BOKASHI PUPUK KANDANG
Bahan-bahan
· Pupuk kandang 1 bagian
· Bekatul 1 bagian
· Sekam 1 bagian
· MOL 10 ? 20 cc
· Molase 10 ? 20 cc
· Air 10 liter
Cara Pembuatan
Proses pembuatan bokashi pupuk kandang sama dengan proses pembuatan bokashi
jerami.
BOKASHI EKSPRES
Bahan-bahan
· Jerami kering 10 bagian
· Bokashi pupuk kandang 1 bagian
· Bekatul 0.5 bagian
· MOL 10 ? 20 cc
· Molase 10 ? 20 cc
· Air 10 liter
Cara Pembuatan
· Campurkan air, MOL dan molase sebagai formula dasar.
· Basahkan jerami dengan formula dasar.
· Tambahkan bekatul dan bokashi, kemudian letakkan diatas lantai setinggi 20 - 30 cm
selanjutnya ditutup dengan karung goni.
· Setelah 18 jam diaduk untuk menstabilkan suhunya dan ditutup lagi selama 6 jam.
· Apabila campuran tersebut suhunya masih tinggi, diaduk lagi untuk menurunkan suhu.
· Proses pembuatan bokashi ekspres hanya memakan waktu 1 hari.
FINE COMPOST
Fine compost adalah pupuk organik yang dibuat dari limbah pertanian yang proses
dekomposisinya menggunakan stardec. Pupuk ini bebas dari biji-biji gulma, bakteri
pathogenik dan tidak berbau busuk.
Bahan-bahan
· Jerami/rumput/hijauan lain (60 kg)
· Pupuk kandang (40 kg)
· Stardec 1/4 kg
Cara Pembuatan
· Tempatkan bahan kompos tersebut pada tempat yang terlindung dari sinar matahari/
hujan dan aduk hingga merata.
· Taburkan stardec hingga merata pada bahan kompos dan simpan dengan ketinggian
minimal 100 -150 cm. Selama proses pengomposan bahan tersebut harus tetap basah
(kadar air 50 -60 %).
· Pembalikan dilakukan satu minggu sekali dan proses ini memerlukan waktu 3 minggu.
KOMPOS BIOAKTIF
Pupuk organik kompos bioaktif ini dibuat dari limbah pertanian padat (tandan kosong
kelapa sawit, sisa pangkasan teh, kulit buah kakao, jerami padi, batang jagung, dll.) yang
proses dekomposisinya menggunakan orgadec. Orgadec adalah aktivator pelapukan, bukan
penghancur sehingga hasil pengomposan tidak hancur dan banyak dipergunakan oleh
perkebunan besar.
Bahan - bahan:
· Bahan organik segar dicacah dengan ukuran 2,5 - 5 cm dengan volume minimal 1 m3
(jika menggunakan jerami sebanyak 100 -200 kg).
· Untuk 100 kg bahan organik lunak (jerami/batang jagung/dawn/rumput) diperlukan
orgadec sebanyak 1/2 kg, sedangkan 100 kg bahan berkayu diperlukan 1/4 kg orgadec.
Cara Pembuatan
· Aduk orgadec dengan bahan organik secara merata.
· Masukkan'/4 m3 ke dalam kotak berfentilasi kemudian disiram air sampai kadar air
mencapai 50%, masukkan lagi '/a bagian dan siram air lagi, begitu seterusnya hingga
mencapai ketinggian 100 cm. Simpan bahan kompos ini ditempat yang terlindung dari
sinar matahari dan hujan, serta hindari kontak langsung dengan tanah.
· Tutuplah tumpukan bahan kompos tersebut dengan lembaran plastik transparan, biarkan
selama 2-4 minggu. Pembalikan kompos dilakukan setelah dua minggu, ditandai dengan
terjadinya penyusutan volume kurang dari 20%.
Ciri-ciri pupuk organik yang baik
· Warna coklat kehitaman
· Suhu awal relatif sama dengan akhir dari pengomposan
· Volume minimal menyusut 20
· Berbau harum dan tidak menyengat
· Analisis C/N rationya kurang 30.

TEKNIK PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK BOKASHI 

Bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, pupuk kandang dan lain-lain) dengan teknologi MOL yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanah dan produksi tanaman. Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagai pupuk

Cara Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang

Bahan-bahan :

· Pupuk kandang : 300 Kg

· Dedak : 50 Kg

· Sekam : 150 Kg

· Larutan gula/molase : 200 ml/20 sdm

· MOL : 500 ml/50 sdm

· Air secukupnya.

Cara Pembuatan :

· Larutkan MOL dan Gula kedalam air

· Pupuk kandang, sekam, dan dedak dicampur secara merata

· Siramkan MOL secara perlahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30% Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan mudah pecah (megar).

· Adonan digundukan diatas ubin yang kering, dengan ketinggian minimal 15 - 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 4 - 7 hari

· Pertahankan suhu gundukan adonan maksimum 500C. Bila suhunya lebih dari 500C, turunkan suhunya dengan cara dibolak-balik, kemudian tutup kembali dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukkan. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali.

· Setelah 4 - 7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Alamat :
Sekretariat Kelompok Agrobisnisplus Subang (ABS) Indonesia
Rt 10/04 Desa Cicadas, Kec. Binong, Kab. Subang Jawa Barat
HP. 081395437419 / 0818869736 (Chevi Budi)
Email : abs.kelompok@gmail.com
http://www.kelompokabs.webs.com

PUPUK ORGANIK

TEKNIK PEMBUATAN BOKASHI

Bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, pupuk kandang dan lain-lain) dengan teknologi MOL (Mikroorgamisme Lokal) yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanah dan produksi tanaman. Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagai pupuk

Cara Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang

Bahan-bahan :

· Pupuk kandang : 300 Kg

· Dedak : 50 Kg

· Sekam : 150 Kg

· Larutan gula/molase : 200 ml/20 sdm

· EM4 : 500 ml/50 sdm

· Air secukupnya.

Cara Pembuatan :

· Larutkan MOL dan Gula kedalam air

· Pupuk kandang, sekam, dan dedak dicampur secara merata

· Siramkan MOL secara perlahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30% Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan mudah pecah (megar).

· Adonan digundukan diatas ubin yang kering, dengan ketinggian minimal 15 - 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 4 - 7 hari

· Pertahankan suhu gundukan adonan maksimum 500C. Bila suhunya lebih dari 500C, turunkan suhunya dengan cara dibolak-balik, kemudian tutup kembali dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukkan. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali.

· Setelah 4 - 7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Sumber : Tani Maju

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...