Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Artikel Budidaya Perikanan : Luhur Agrindo Mandiri

Saturday, November 12, 2011

Share this history on :

Bagian 1 : Penguraian Bahan Organik

Penguraian dan pemecahan Bahan Organik ( dari sisa Pakan, Kotoran Udang dan kematian phytoplankton) bisa dilakukan dengan cara:

1. Pengenceran ( pergantian Air di kolam ).

2. Pengambilan untuk tumbuh phytoplankton.

3. Proses Nitrifikasi oleh bakteri autotroph.

4. Proses Asimilasi oleh bakteri heterotroph.

Ditambak pada waktu umur udang < 60 hari, pada umumnya kadar Bahan Organik Terlarut masih rendah, dibawah 40 ppm. Sebelum terjadi penumpukan yang berlebih, maka diperlukan maintenance kadar Bahan Organik agar tidak terjadi penumpukan yang berlebih. Apabila system penguraian Bahan Organik ini terjadi dengan cepat dan sempurna, maka akan tumbuh phytoplankton jenis Chlorella Sp ( green Algae ). Tetapi, apabila penguraian tersebut melambat maka akan tumbuh jenis-jenis phytoplankton blue green algae, seperti oscillatoria dll.

Dalam keadaan dimana lingkungan sudah mempunyai Kadar Bahan Organik Terlarut atau Total Organic Matter ( TOM ) cenderung meningkat > 40 ppm, maka pada Siklus Nitrifikasi (penguraian Bahan Organik menjadi NH4 dan berakhir menjadi NO3) terjadi penumpukan kadar Nitrat sebagai hasil akhir penguraian. Hasil penguraian tersebut merupakan bentuk organik sederhana yang mudah diabsorb dan digunakan untuk pertumbuhan phytoplankton dari jenis yang menguntungkan ataupun yang merugikan di kolam.

Oleh karena itu, diperlukan adanya proses lanjutan yang berfungsi sebagai pengurangan kadar Nitrat ( NO3 ) di air, yaitu bisa dilakukan dengan cara :

1. Pengenceran atau pergantian air.

2. Penguraian Nitrat dengan proses Denitrifikasi oleh bakteri heterotroph, dalam hal ini Bacillus Sp.

3. Pemecahan Nitrat oleh Bacillus menjadi Nitrogen bebas.

Dengan adanya penumpukan NITRAT yg mulai banyak di air dimana seluruh jenis algae dan Phytoplankton dapat memakainya untuk tumbuh, maka perlu adanya pengurusan atau pengurangan kadar NITRAT di air.

Keadaan seperti ini bisa di aplikasikan produk DEL-VI. Del – Vi akan sangat membantu perombakan Bahan Organik sehingga dipecah menjadi lebih sederhana. Bakteri Heterotrop yang terkandung dalam Del Vi ini secara berkala akan membantu terbentuknya Flokulasi Bakteri dan proses Denitrifikasi perombakan Bahan Organik.

Kegunaan produk Del Vi antara lain :

1.Mencegah dan mengurangi pertumbuhan mikrobia pathogen, seperti Vibrio sp.

2.Merombak dengan cepat Bahan Organik yang berasal dari sisa metabolisme, sisa pakan dan plankton mati.

3.Mengontrol kepadatan phytoplankton sehingga mengurangi frekuensi pergantian air.

Sedangkan pada Prinsip Teknis Probiotik, satu sel bakteri mampu menguraikan atau bermetabolisme satu molekul Bahan Organik ( Amonia, Nitrit, Nitrat dll ). Dalam keadaan seperti ini, maka perlu sekali perlakuan banyak sel dan rutin karena setiap hari terjadi penambahan Bahan Organik yang secara berkala terus-menerus.

Melihat kenyataan tehnis ini, maka untuk membantu petambak memberikan perlakuan lebih banyak dan rutin, dapat dilakukan dengan bantuan MEDIA SPESIFIK untuk mengaktifasi DEL-Vi, yaitu HYMED.

Dengan pengaplikasian Rutin PROBIOTIK maka Organik akan diuraikan secara berkala sehingga tidak menumpuk, yang mengakibatkan beban berat di umur-umur diatas 80 hari. Disamping aplikasi yang rutin akan membantu pembentukan flokulasi bakteri di kolam.

Bagian 2 : BioFloculasi Teknologi

PADA TEHNIK PEMBENTUK BIO FLOCULASI, AKAN TERBENTUK DENGAN SENDIRINYA APABILA :

- Suplai Carbon didapat dengan baik, dan hal ini sangat bergantung pada system Bicarbonat pada alkalinitas.

- Perbandingan C : N ratio > 10.

- Suplai Bakteri Autotroph dan Heterotroph tercukupi dalam format pemecahan Bahan Organik.

- Suplai Oksigen dan Flow perputaran air sangat mendukung terbentuknya format BIO FLOCULASI.

Untuk system Budidaya Out Door seperti Tambak Udang, Sistem GREEN WATER SYSTEM adalah Format paling stabil didapat, Pembentukan BIOFLOC atau BIOFLOCULASI TECHNOLOGY ( BFT ) secara alami akan terbentuk dengan sendirinya apabila keadaan Kualitas Lingkungan perairan, Bahan Organik atau N, Jenis Bakteri, Carbon ( alkalinitas ), Oksigen, tercukupi dengan seimbang.

Kestabilan dalam jangka lebih panjang di kolam out door lebih mudah didapat dalam bentuk format BIOFLOCULASI TECHNOLOGY (BFT) , tetapi setelah format kestabilan GREEN WATER SYSTEM dapat dilalui dengan baik dengan Kualitas Air, Bahan Organik, dan jenisplankton dari Chlorella Sp lebih mendominasi di kolam.

Karena sebagian besar Oksigen yang dihasilkan oleh Chlorella Sp dan Kincir sebagai Limiting Factor ( factor pembatas utama )dalam proses percepatan atau lambatnya proses ekologi atau perombakan di kolam.

Dinamika selektif plankton dengan pengenceran/ pembuangan rutin air dalam kolam-kolam masih perlu dilakukan karena pada posisi Bahan Organik Terlarut yang mulai tinggi ( diatas umur 60 hari ), hasil akhir perombakan berupa NO3 menumpuk di air, sedangkan semua jenis phytoplankton yang menguntungkan atau merugikan dapat mengabsorbnya untuk tumbuh.

Maka kecenderungan pengaplikasian BIOFLOCULASI TECHNOLOGY ( BFT ) digunakan untuk membatasi pertumbuhan phytoplankton di kolam.

Dinamika-dinamika inilah yang perlu dikuasai dalam tehnis budidaya udang di kolam-kolam out door.

Bagian 3 : Kualitas Air

MENGETAHUI WARNA AIR YANG BAIK

Warna air yang disebabkan oleh suspensi dan jasad renik yang melayang yg disebut plankton. Warna air sebagai indikator dominasi jenis plankton yang baik / menguntungkan adalah warna : Coklat Muda, Coklat Tua, Hijau Muda.

CARA MEMPERTAHANKAN KUALITAS AIR YANG BAIK

A. Menggunakan pakan yang berkualitas baik dan kontrol pemberian pakan yang tepat. Mengeluarkan kotoran udang (feces) dan sisa pakan dari tambak dengan siphon.

B. Reservoir (tandon) digunakan sebagai cadangan air bersih / steril dan mempersiapkan plankton yang menguntungkan sebelum dimasukkan kedalam tambak budidaya.

C. Melakukan pengecekan kualitas air tawar secara rutin dan kualitas airnya harus memenuhi kriteria sbb :

1. Kecerahan 20 – 30 Cm.

2. Ph berkisar antara 7.5 – 8.5 antara pagi dan sore fluktuasi tidak lebih dari 0.3

3. Salinitas 10 – 30 Promil, jangan terjadi perubahan salinitas terlalu cepat/ mendadak.

4. Jumlah kincir harus cukup, sehingga memenuhi kebutuhuan oksigen untuk proses respirasi dan pertumbuhan udang ( DO pagi minimal 3.5 ppm ).

5. Penambahan bakteri menguntungkan / probiotik, secara rutin dan teratur.

PERLAKUAN DEL – O dengan kandungan Nitrosomonas sp., Nitrobacter Sp. dan Bacillus Sp. akan sangat membantu dalam proses pemecahan Bahan Organik,Amoniak, Nitrit dengan bakteri dari jenis Autotroph.

Dimana titik berat penguraian pada produk ini adalah mempercepat siklus nitrifikasi yang berakhir dalam bentuk Nitrat.

Dalam bentuk Nitrat ini akan sangat mudah di absorbsi untuk pertumbuhan oleh phytoplankton, pada jumlah Bahan Organik Terlarut masih rendah atau optimal proses penguraian akan cepat dan mendukung untuk tumbuh jenis plankton dari Chlorella sp. Tetapi apabila Bahan Organik mulai meningkat maka hasil akhir penguraian berupa NO3 juga meningkat, semua jenis phytoplankton yang menguntungkan dan merugikan dapat memakainya untuk pertumbuhan.

PENGONTROLAN PLANKTON.

Pengontrolan plankton ditambak sangat penting, terutama mencegah blooming plankton, dan mencegah kematian plankton secara bersamaan (drop plankton).

Pergantian air yang terlalu banyak juga dihindari, sebab hal ini akan menyebabkan stress pada udang.

Bagian 4 : Plakton

JENIS-JENIS PLANKTON MENGUNTUNGKAN

DIATOM (CHRYSOPHYTA ) :

- Chaetoceros sp.

- Cyclotella sp.

- Skeletonema sp.

- Bacteriastrum sp.

- Bidulphia sp.

- Thalaoshira sp

- Gyrosigma sp.

- Pleurosigma sp.

- Amphipora sp.

- Navicula sp.

GREEN ALGAE ( Chlorophyta ).

- Chlorella sp.

- Chlorella vulgaris sp.

- Chlamydomonas sp.

- Scenedesmus sp.

- Dictyospaerium sp.

- Oocystis sp.

BLUE GREEN ALGAE ( CYANOPHYTA ).

- Spirulina sp.

- Merismopedia sp.

- Anabaena sp.

- Nostoc sp.

- Microcystis sp.

- Chroococcus sp.

ZOOPLANKTON

- Cyclops sp.

- Copepoda sp.

- Branchionus sp.

- Acarthia.

JENIS-JENIS PLANKTON MERUGIKAN

KELOMPOK PLAKTON PENYEBAB RED TIDE ( Warna air coklat kemerah-merahan )

1. DINOFLAGELLATA :

- Gymnodinium Sp

- Gyrodinium Sp.

- Perydinium Sp.

- Protoperidium Sp.

- Alexandrium Sp.

- Protocentrum Sp.

- Ceratium Sp.

- Noctiluca Sp.

- Dinophysis Sp.

2. DIATOM :

- Coscinodiscus Sp.

- Niztchia Sp.

- Rhizosolenia Sp.

MASALAH YANG DITIMBULKAN :

- Mempersulit sistem pernafasan.

- Insang akan rusak dan terinfeksi bakteri.

- Meningkatkan Amoniak.

- Mengeluarkan racun berupa Neurotoxin.

PENYEBAB :

- Disebabkan oleh tingginya Bahan Organik yang mengandung Phosphat tinggi ( N/P rasio rendah).

- Salinitas lebih dari 25 Promil (musim kemarau ).

PENCEGAHAN :

- Padat penebaran disesuaikan antara padat penebaran dan fasilitas kincir.

- Penghitungan Feeding Program dan water stability, protein pakan yang sesuai dengan pertumbuhan udang.

- Mempunyai tandon untuk mengontrol dan menekan plankton merugikan sebelum air masuk ke petakan budidaya.

- Meningkatkan N/P Rasio dengan menambah unsur Nitrogen dan mengurangi unsur phospat.

- Membuang air permukaan pada malam hari, dan air dasar pada siang hari.

KELOMPOK ALGAE PENYEBAB BAU TANAH (Warna air Hijau kebiru-biruan ) BLUE GREEN ALGAE ( Cyanophyta )

- Oscillatoria Sp

- Anabaena Sp.

- Chroococcus Sp.

- Mycrocystis Sp.

MASALAH YANG DITIMBULKAN :

Dapat menghasilkan “Geosmine” yang menyebabkan bau tanah pada daging ikan dan udang.

PENYEBAB :

- Disebabkan oleh tingginya Bahan Organik yang mengandung Nitrogen Tinggi ( N/P Rasio tinggi ).

- Plankton ini blooming dibawah salinitas 10 Promil.

PENCEGAHAN :

- Menjaga salinitas air di atas 10 Promil.

- Menurunkan N/P Rasio dengan menambah unsur Phospat.

- Membuang lumpur dasar tambak pada saat pengeringan lahan.

- Membuang lumpur dasar tambak pada saat budidaya melalui central drainage atau siphon.

KELOMPOK PLANKTON JENIS PROTOZOA (Warna air kekuning-kuningan )

BERSIFAT MERUGIKAN :

- Zoothamium Sp.

- Epistylis Sp.

- Vorticella Sp.

BERSIFAT PLANKTONIK :

- Tintinopsis Sp.

- Favella sp.

- Euplotes sp.

MASALAH YANG DITIMBULKAN :

- Bersifat parasit akan menempel pada insang, kaki dan seluruh tubuh udang.

- Menyebabkan udang stress dan terinfeksi bakteri.

- Memangsa plankton yang baik sebagai makanannya.

PENYEBABNYA :

- Pemberian pakan Over feeding, water stabilitynya kurang bagus diair sehingga mudah larut.

- Pemakaian pupuk kandang dan ikan segar berlebihan.

PENCEGAHAN :

- Pemberian pakan disesuaikan antara biomasa udang dan jenis udang yang dibudidayakan.

- Mencegah digunakannya ikan segar.

- Penggunaan Probiotik.

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...