Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Pengolahan Brotowali

Saturday, September 10, 2011

Share this history on :

image Pengolahan tanaman obat ini meliputi tahapan prapengolahan, proses pengolahannya itu sendiri, dan pasca pengolahan. Tahapan prapengolahan, baik yang dilakukan secara tradisional maupun skala industri, pada dasarnya sama. Perbedaan dari kedua cara tersebut terutama terletak pada proses pengolahan dan penanganan pasca pengolahannya.

A. Prapengolahan

Penangan prapengolahan yang tidak tepat akan mempengaruhi khasiat ramuan itu sendiri.

1. Mempersiapkan Bahan Mentah
  • Pengambilan daun dilakukan dengan cara memetiknya sewaktu tanaman mulai berbunga.
  • Pengambilan batang, khususnya brotowali, sebaiknya dipilih batang yang berumur tua dan berwarna cokelat.
  • Jika buah yang digunakan sebagai bahan obat, sebaiknya digunakan buah yang telah masak dan cukup tua
  • Jika bunga yang akan dimanfaatkan sebagai bahan obat, sebaiknya pemetikan dilakukan sebelum bunga tersebut mekar atau setelah mekar secara sempurna
  • Jika yang akan digunakan adalh umbi, rimpang, atau akar, sebaiknya diambil saat proses pertumbuhannya telah sempurna
2. Pembersihan dan Sterilisasi

Bagian tanaman yang akan diolah menjadi ramuan obat harus bersih dari debu, kotoran, pasir, atau tanah. Disamping itu, bahan tersebut harus terbebas dari bakteri atau jamur penyebab penyakit. Dilakukan pencucian secara berulang-ulang dengan air bersih samapi 3 kali bertujuan untuk membersihkan bahan tersebut dan meminimalisasikan efek toksin yang mungkin ada.

3. Pengeringan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengeringan antara lain :

  • Bagian tanaman yang akan digunakan susedah dibersihkan kemudian dipotong-potong kecil. Pemotongan ini bertujuan agar proses pengeringan berlangsung dengan sempurna, sehingga bahan tersebut tidak mudah rusak dan dapat bertahan lama.
  • Proses pengeringan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dijemur, diangin-anginkan, atau dikeringkan dalam ruangan khusus (oven). Proses ini disesuaikan dengan kebutuhan ramuan yang akan dibuat.
  • Tanaman obat tertentu ada juga yang harus direndam terlebih dahulu beberapa hari sambil diganti airnya secara kontinu. Setelah direndam, bahan tersebut baru dikeringkan dan siap digunakan. Perendaman bertujuan untuk mengurangi efek toksin yang terkandung dalam bahan yang digunakan.
4. Penentuan Formulasi atau Resep Obat

Untuk menentukan formula tanaman berkhasiat obat, terlebih dahulu harus diketahui kandungan senyawa kimia sebagai zat efektifnya terlebih dahulu. Komposisi tanaman obat dalam satu ramuan atau resep ada yang terdiri dari satu jenis tanaman saja dan ada yang terdiri dari beberapa macam tanaman obat.

Dalam resep tanaman obat, baisanya ada jenis tanaman obat utama dan ada pula jenis tanaman obat yang berfungsi sebagai pelengkap. Tanaman obat yang memiliki fungsi utama adalah tanaman obat yang diformulasikan sebagai bahan pokok dalam pengobatan. Komponen utama dimaksudkan juga pada tanaman obat yang memiliki fungsi dan efek sebagai terapi. Tanaman obat yang berfungsi sebagai pelengkap diformulasikan untuk mendukung tanaman obat utama dalam mencapai efektifitas pengobatan. Tanaman pelengkap juga dimaksudkan untuk mendukung kesempurnaan tanaman obat dalam mengatasi penyakit dan mempertinggi khasiat tanaman obat tersebut terhadap berbagai penyakit..

B. Pengolahan

Dalam proses pengolahan ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Penggunaan Air

Jenis air yang dapat digunakan adalah air sumur, air ledeng, air pegunungan, atau air tanah. Pada dasarnya, air tersebut harus memenuhi kriteria sebagai air tawar yang bersih dan tidak mengandung zat kimia berbahaya. Air yang digunakan dalam melakukan perebusan harus melebihi tanaman obat yang akan direbus.

2. Wadah Untuk Merebus

Wadah yang digunakan untuk merebus tanaman obat sebaiknya terbuat dari keramik, pot tanah, atau panci email. Harus dihindari penggunaan panci yang terbuat dari besi, aluminium atau kuningan.

3. Proses Pemasakan atau Perebusan

Ada beberapa cara merebus dan memasak tanaman obat sehingga efektifitasnya dalam menyembuhkan suatu penyakit tetap dipertahankan seoptimal mungkin. Macam cara tersebut antara lain :

  • Pemasakan cepat agar zat-zat yang terkandung dalam tanaman obat tersebut tidak hilang atau menguap.
  • Pemasakan terakhir, yakni pemasakan atau perebusan bahan tanaman obat dilakukan 5 menit sebelum diangkat
  • Pemasakan secara terpisah, yakni pemasakan beberapa jenis tanaman obat secara terpisah dengan tanaman obat lainnya yang berperan sebagai pendukung.
  • Pemasakan dengan cara diseduh, Cara ini terutama dilakukan untuk jenis tanaman obat yang sudah melalui proses pengeringan dan penggilingan.
4. Penggunaan Api

Api yang digunakan untuk merebus tanaman obat ada 2 macam :

  • Api kecil, dipergunakan untuk merebus tanaman obat yang mengandung racun (toksin). Tujuannya agar kandungan zat dalam tanaman tersebut mudah meresap ke dalam air rebusan.
  • Api besar, digunakan untuk merebus tanaman obat yang mengandung minyak atsiri seperti daun mint (mentol), jahe, bengle, dan kunyit.
C. Pasca Pengolahan
1. Penyimpanan
  • Penyimpanan tanaman Obat yang sudah dimasak : Tanaman obat yang dimasak atau direbus dapat disimpan selama 24 jam. Tanaman obat yang diperas lalu dimasak, lama penyimpanannya hanya 12 jam. Sari tanaman obat yang diperas atau direbus sebaiknya tidak disimpan di dalam lemari pendingin (kulkas) agar efektifitas tanaman obat tidak berkurang
  • Penyimpanan tanaman Obat yang belum Dimasak : Agar tanaman obat bertahan lama, sebelum disimpan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu. Jika sudah kering, disimpan di tempat yang tidak berhubungan langsung dengan udara, seperti dalam toples tertutup.
2. Cara Pemakaian
  • Pemakaian Dalam : Tanaman obat terlebih dahulu harus melalui proses pemasakan atau perebusan, sehingga sari pati tanaman obat tersebut dapat terkumpul dengan optimal.
  • Pemakaian Luar untuk Jangka panjang : Tanaman obat terlebih dahulu harus direndam dalam arak atau cuka, sehingga akan memiliki khasiat yang lebih efektif.
  • Pemakaian Luar untuk Jangka pendek : Tanaman obat yang dipergunakan umumnya melalui proses penggilingan, penumbukan, dan pemarutan. Kemudian mengoleskannya ke bagian tubuh yang sakit.
3. Waktu Pemakaian

Ramuan tanaman obat sebaiknya diminum sebelum makan. Obat yang diminum sebelum makan adalah sari tanaman obat yang memiliki sifat mudah diserap oleh alat pencernaan. Dengan demikian, reaksi yang terjadi akan lebih cepat dan efektif.

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...