Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

M O L (Mikro Organisme Lokal)

Sunday, August 7, 2011

Share this history on :

Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Selain itu Pemerintah juga telah sadar bahwa efek samping penggunaan pupuk kimia telah membuat tanah kita rusak. Maka dibuatlah program GO ORGANIK 2010. Salah satu cara perbaikan biologi tanah adalah dengan MOL (mikro organisme lokal).

           Gaya hidup sehat dengan slogan Back to Nature telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian Seihingga Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.

Namun, persepsi dikalangan petani saat ini pertanian organic itu mahal dan penerapannya itu sulit dan sangat lamban, sehingga pengembangan pertanian organic di Indonesia sedikit terhambat, sehingga sampailah penemuan suatu pupuk organic sekaligus pestisida nabati yaitu Mikro Organisme Lokal (MOL)

            Mol adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal. Yang yang berfungsi sebagai pupuk organic dan pestisida nabati. MOL itu semacam bakteri buatan kita (lokal) untuk menyuburkan tanah kita atau untuk menguraikan sampah organik menjadi kompos.

Sangat banyak bahan alami yang ada disekitar kita untuk di manfaatkan. Seperti Keong, kita ketahui keong adalah hama yang penting bagi tanaman padi, sebab dapat memakan tanaman padi yang masih muda, namun sejak adanya pembuatan MOL ini, keong tersebut yang dulunya hama sekarang malah dijadikan bahan utama dalam pembuatan MOL.

           Ada banyak jenis-jenis mol diantaranya mol maja, keong, rebung bambu, telor bebek yang sudah dingin, buah-buahan yang manis dan lain sebagainya. Stiap mol ini mempunyai fungsi dan keunggulan masing-masing misalnya untuk mol telor bebek yang sudah dingin, kita ketahui telor bebek menandung protein yang cukup tinggi sehingga baik untuk di aplikasikan tanaman.

Kemudian untuk mol dari rebung bambu, bambu adalah tanaman yang banyak mengandung zat peransang tumbuh yaitu Giberelin, Dan lagi pula secara logika, pertumbuhan bambu tidak ada yang dibawah dua meter tumbuhnya. sehingga sangat baik bila hormone yang ada di bambu ini di kembangakan menjadi MOL.

              Sedangkan kalau kita sengaja untuk membeli hormone giberelin itu mahal, hal inilah yang menyebabkan pertanian organik itu mahal untuk itulah pengembangan MOL ini selain mempunyai fungsi yang sangat baik dan juga diharapkan dapat merubah paradigma di kalangan petani bahwa pertanian organik itu identik dengan kata “mahal”. Begitupun halnya dengan jenis dan manfaat MOL yang lain.

Pengaplikasian Mol ini tidak hanya untuk pertanian secara khusus tetapi juga dapat di aplikasikan untuk perternakan seperti dapat digunakan dalam campuran makanan sapi, dan dicampurkan pada kolam budidaya ikan Lele.

        Kita ketahui bahwa lele itu selain memakan pakan buatan juga mempunyai pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton dan plankton-plankton lainnya. Nah plankton ini akan tercipta lebih banyak bila diaplikasikan MOL pada lahan budidayanya, sebab MOL tersebut mengandung bakteri, bakteri ini adalah makanan dari para plankton dan akhirnya plankton tersebut berkembang biak dengan baik dan akhirnya terciptalah pakan alami bagi Lele.

          Bahan utamanya terdiri dari 3 jenis komponen :

1.Karbohidrat

Bisa dari Air cucian beras (Tajin) , bisa dari nasi bekas (basi) , bisa dari singkong , kentang , gandum. Namun yang paling sering digunakan dengan air tajin

2.Glukosa

Bisa dari gula Merah bata diencerkan dengan air(diulek sampai halus) , bisa dari cairan gula pasir , bisa dari gula batu dicairkan, bisa dari air gula , air kelapa

3.Sumber Bakteri

Bisa dari keong , Maja (labu kayu) bisa juga dari kulit buah-buahan misalnya tomat, pepaya, dan lain-lain.

Cara Membuat :

1.Kita campurkan air tajin yang mengandung karbohidrat dengan air yang mengandung glukosa (gula pasir atau gula merah cair) dengan perbandingan volume kira-kira 1 : 1 (memang disini takaran pastinya tidak jelas , karena petani akan lebih mudah ingat apabila penyampaiannya sederhana saja) sehingga campuran berwarna kecoklatan

2.Lalu aduk merata , dan campurkan dengan sumber bakteri misalnya buah maja, kulit buah-buahan yang manis.

3.Aduk dan tutup wadah dengan koran atau dengan kertas(apapun yang bisa menutupi wadah dengan catatan udara dapat masuk, tapi lalat tidak bisa masuk)

4.Lalu diamkan dan simpan selama tujuh hari lalu cek sampai mengeluarkan bau seperti hasil fermentasi mirip bau tape.

5.Kemudian hasil permentasi itu disaring dan MOL Siap digunakan atau pun disimpan.

Cara aplikasi :

1.Gunakan MOL dicampur air dengan perbandingan 1 : 5 dan kelipatannya.

2.Semprot atau siramkan ke tanah atau tanaman secara rutin pada tanaman. Setiap tanaman bisa di aplikasikan seperti Tanaman padi, karet, sawit dan lain sebagainya.

3.Pengaplikasian dapat dilakukan setiap 15 hari sekali mulai sebelum tanam.

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...