Banyak cara untuk membuat Effective Microorganism atau "mikroba efektif" untuk mempercepat proses pembuatan kompos. Pengalaman terdahulu membuat EM4 dengan isi usus binatang telah menimbulkan bau yang kurang sedap sehingga dengan kita memilih jalan pembuatan yang sifatnya vegetarian, dari bahan-bahan tanaman yang mudah dan cepat busuk tentu bau yang di hasilkan tidak semenyengat seperti pada usus binatang.
Adapun cara pembuatan pupuk organik EM4 ini sebagai berikut:
Bahan-bahan :
1. Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
2. Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
3. Bekatul, secukupnya
4. Gula merah, sedikit saja
5. Air beras, secukupnya
Cara membuat:
1. Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain.
2. Tutup! Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
3. Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
4. Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
5. Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organic basah atau bahan organic yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Sebelum membuat pupuk cair EM organic yang berbahan baku sampah organic, perlu dibuatkan dahulu pembuatan molase dan pembiakan bakteri EM.
1. Pembuatan Molase
Molase, yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1.
2. Pembiakan Bakteri EM
Cairan bakteri EM dapat dikembangbiakkan sendiri dengan cara:
Bahan:
• Cairan EM ………………………….. 1 liter
• Bekatul ……………………………… 3 kg
• Molase (dalam keadaan cai)...………. ¼ liter
• Terasi ……………………………….. ¼ kg
• Air Bersih (tanpa kaporit/tawas) ……. 5 liter
Peralatan:
• Ember
• Pengaduk kayu
• Panci pemasak air
• Saringan (kain/kawat kasa)
• Botol
Cara pembuatan:
1) Panaskan 5 lt air air sampai mendidih
2) Masukkan bekatul, molase dan terasi, aduk hingga rata
3) Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar
4) Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
5) Tutup rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
6) Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat, Aduk-aduk setia harinya selama ± 10 menit
7) Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
8) Simpan botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM siap digunakan untuk membuat pupuk organik
9) Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.
3. Pembuatan Pupuk EM Organik
Prose pembuatan pupuk cair organic berlangsung secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Bahan:
• Sampah organic basah, Rajang dan padatkan ……… ½ karung uk.25 kg
• Larutan media:
1. Cairan molase ……………………………………… 500 ml
2. Air bekas cucian beras (cucian pertama ……………. 1 liter
3. Air kelapa yang sudah tua ………………………….. 1 liter
4. Air bersih …………………………………………… 7 liter
Peralatan:
• Ember tertutup uk. 20 lt
• Karung serat sintetis
• Tali
Cara pembuatan:
1) Masukkan sampah organic ke dalam karung dan tekan sampai padat, lalu ikat.
2) Masukkan larutan media ke dalam ember. Masukkan karung (1) ke dalam ember hingga terendam seluruhnya.
3) Berikan beban diatas karung tersebut agar tidak mengapung. Tutup rapat hingga udara tidak dapat masuk.
4) Simpan selama 7-10 hari di tempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
5) Setelah proses fermentasi selesai, angkat karung (1) dan pisahkan dari larutan media. Pupul cair organic sudah dapat digunakan:
• Untuk pemupukkan daun dengan penyemprotan 100:1 (500 ml air : 5 ml pupuk cair organic).
• Untuk pemupukkan akar dengan menyiramnya 500:1 (5 lt air : 10 ml pupuk cair organic).
Untuk mengurangi bau khas pupuk cair organic yang menyengat pupuk EM dapat di campur dengan persan air jeruk citrun atau daun pandan.
PERLU KEDEWASAAN DALAM MEMAHAMI PERBEDAAN
13 years ago