Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Membuat Pupuk Bokasi

Sunday, December 26, 2010

Share this history on :

Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti “bahan organik yang telah difermentasikan”.  Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM). Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.

Di Jepang, bokashi telah digunakan sejak tahun 80-an. Banyak petani di negeri sakura memilih bokashi untuk lahan pertaniannya dikarenakan bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus. Selain itu bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan serta produktifitas tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan. Hal tersebut sangat wajar karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya.

A.Pupuk Bokashi

1. Bokashi Padat

Bahan:
- Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami, sekam, dll)
- Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Dedak/bekatul 50 kg
- EM-4 1 liter
- Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
- Air secukupnya

Tahapan Pembuatan:
1. Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika menggunakan sekam
2. Campurkan Sampah basah – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata
3. Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
4. Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran sampah basah-kotoran-dedak. Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
5. Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
6. Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius.
7. Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.

Aplikasi:
Untuk tanaman tahunan semisal karet, coklat, dan lainnya, gunakan bokashi padat sebagai pupuk dasar. Dua kilogram bokashi diaduk dengan tanah lalu dibenamkan di lubang tanam.

Syam Asinar Radjam : (http://dusunlaman.net/?p=143)

2. Bokashi Cair

a) Bahan:
- Pupuk kandang 30 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Hijauan daun (secukupnya)
- EM-4 1 liter
- Gula pasir 1 kg
- Terasi 1 kg
- Air bersih 200 liter
- Dapat pula ditambah 2 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi

Tahapan Pembuatan:
1. Pupuk kandang dihaluskan
2. Gula pasir – Terasi – EM-4 – NPK dilarutkan dalam air
3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.
4. Drum ditutup rapat. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit.
5. Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.

Aplikasi:
1 liter bokashi dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.

b) cari, wadah kosong drum pertamina yang besar ukuran 200 liter, pastikan tidak bolong bawahnya. siapkan bahan-bahannya : air, pupuk kandang, gula, EM4

isi drum dengan air hingga setengahnya. buatkan molase, yaitu campuran gula 250 g dilarutkan dalam air 1 liter. tuangkan ke dalam drum molase tadi beserta EM4 1 liter. masukan ke dalam drum pupuk kandang 30 kg. aduk sampai tercampur. isi drum dengan air lagi hingga hampir penuh, aduk terus hingga merata lalu tutup rapat. setiap pagi akan muncul busa gelembung udara hasil proses fermentasi, aduk terus 4 s/d 5 kali, lalu tutup lagi. lakukan hingga hari ke 5, bokashi siap digunakan  (Oleh: Beben)

3. Bokashi Pupuk Kandang

3.a. Bahan :

Pupuk kandang 800 kg

Dedak 50 kg

Sekam 150 kg

Gula 1/4 atau Molase 1/2 liter

EM-4 1 liter

Air secukupnya (kadar air 30 – 40 %)

Cara Pembuatan :

Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air.

2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.

Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan segar.

Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung gono selama 3-5 hari.

Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC, bukalah karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukkan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

Setelah 4 hari, BOKASHI telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

3.b. Bahan:

a. pupuk kandang 15 kg

b. sekam sebanyak 10 kg dan dedak 0,5 kg.

c. molase/gula 2 sendok makan (10 ml).

d. EM4 2 sendok makan (10 ml).

4. Bokashi Jerami

4. a) Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)

Cara pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 % atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.

Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk mencampurkan bokashi. Pada tanag sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.
Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan tanah/perakaran tanaman. Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan tiap 2 minggu sekali

4. b) Bahan:

1. jerami 10 kg (bisa juga rumput/tanaman kacangan) (ukuran 5-10 cm).

2. dedak 0,5 kg dan sekam 10 kg.

3. EM4  2 sendok makan (10 ml).

4. Molase atau gula 2 sendok makan (10 g) dan air secukupnya.

Cara pembuatan

  1. dibuat larutan dari EM4, molase/gula dan air dengan perbandingan 1 ml: 1 g: 1 liter air. Inkubasikan selama 48 jam.
  2. bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
  3. bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan.
  4. adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
  5. setelah 4 hari karung goni dapat dibuka.
  6. bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan.

Bokashi jerami sangat baik untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.

5. Bokashi Pupuk Kandang plus Arang

Bahan:

  1. pupuk kandang 10 kg, dedak 0,5 kg, arang sekam/arang serbuk gergaji 5 kg.
  2. molase/gula 10 ml (2 sendok makan)
  3. EM4 sebanyak 2 sendok makan (10 ml)  dan  air secukupnya.

Cara pembuatan: sama dengan 4.b.

6. Bokashi Pupuk Kandang Plus Tanah

Bahan:

  1. pupuk kandang sebanyak 5 kg dan tanah 10 kg
  2. arang sekam/arang serbuk gergaji 5 kg dan dedak halus 5 kg.
  3. molase/gula 10 ml
  4. EM4 2 sendok makan (10 ml)

Cara pembuatan: sama dengan 4.b.

Penggunaan: baik untuk pembibitan tanaman. Dalam hal ini bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan tanah= 1:1.

7. Bokashi Ekspress (24 jam)

Bahan:

  1. jerami kering, daun kering, serbuk gergaji dan bahan lainnya 10 kg.
  2. pupuk kandang 5 kg dan dedak 1 kg
  3. molase/gula sebanyak 2 sendok makan (10 ml)
  4. EM4 2 sendok makan (10 ml)

Cara pembuatan:

Cara pembuatan sama dengan 4. b., hanya bahan-bahan yang difermentasikan dicampur dengan bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata.

Cara penggunaan: a) untuk lahan tegalan dan sawah 3-4 genggam bokashi/m2; b) tanaman buah-buahan bokashi disebar di permukaan tanah atau di sekitar daerah perakaran. Selanjutnya larutan EM4 disiramkan dengan dosis 2 ml/l air aetiap 2 minggu; c) untuk pembibitan: lahan yang akan dijadikan tempat pembibitan disiram dengan larutan EM4 dengan dosis 2 ml/1 l air. Selanjutnya lahan dibiarkan selama satu minggu sebelum lahan siap untuk digunakan.

B. Pestisida Bokashi

1) EM5 dan Super EM5

Bahan :

a)      Molase / tetes atau gula 100 ml/0.5 ons, EM-4 100 ml, cuka makan / cuka aren 5% 100 ml, alkohol (40%) 100 ml.

b)      B) EM4 100 ml dan air i liter (khusus pembuatan super EM5 tidak digunakan air.

Cara membuat :

Semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam botol / jirigen yang ada tutupnya. DIkocok setiap pagi dan sore hari. Buka tutup botol / jirigen untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung. Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yang terbentuk), biarkan lagi selama 7 hari.

Dosis :

  1. EM5: 10-50 ml/l air + 10-50 ml molase
  2. Super EM5: 5ml/liter air + 5 ml molase.

Larutan EM5 sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam. Paling lama digunakan tiga bulan.

Khasiatnya :

Untuk menekan serangan hama dan penyakit pada tanaman pertanian.

2) EMRAS

Bahan:

            1 liter air beras, molase/gula 10 ml dan EM4 10 ml.

Cara pembuatan

            Semua bahan dicampurkan dan selanjutnya dibiarkan selama dua hari. Setelah itu EMRAS dapat diaplikasikan. Namun EMRAS harus sudah habis diaplikasikan pada hari ketiga (satu hari setelah proses pembuatan selesai). Selain sebagai pestisida, EMRAS juga dapat digunakan sebagai pupuk. Dosis pemakaian: 5 ml/l air.

(Dikompilasi dari berbagai sumber oleh: Urip Santoso

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...