Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Bertani secara Organik dengan EM4

Sunday, December 26, 2010

Share this history on :

I

nti dari arti pertanian organik adalah budidaya tanaman pangan yang tidak memakai pupuk
ataupun racun hama yang berbahan kimia sintetik. Oleh karena itu, kita sbg petani hrs mampu
membuat pupuk organik dan teknik pengendalian hama sendiri secara organik. Berikut ini saya
tuliskan :

1. Membuat Pupuk Effective Microorganisme atau EM

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri

(microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang

bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.
Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :
Pembuatan bakteri penghancur (EM).
Bahan-bahan :
Susu sapi atau susu kambing murni. Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di

dalam usus. Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg
Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.
Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :

Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain
yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.
Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing. Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-
gelembung. Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. Diamkan selama total 4 minggu
sampe bahan benar-benar sebagian besar menjadi cair

*Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang.

Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.

2. Membuat Pestisida Alami

Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik:
adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun alami dari "gadung dan
tembakau". Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat
dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab denga lingkungan.

Bahan dan Alat:

2 kg gadung.
1 kg tembakau.
2 ons terasi.
¼ kg jaringao (dringo).
4 liter air.
1 sendok makan minyak kelapa.
Parutan kelapa.
Saringan kelapa (kain tipis).
Ember plastik.
Nampan plastik.
Cara Pembuatan:

Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung).
Gadung dikupas kulitnya dan diparut.
Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas
Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas
Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan
penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut
menjadi 5 liter larutan.

Dosis:
1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.
2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.

Kegunaan:
Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.
Dapat menolak hama dan penyakit.
Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.

Sasaran: Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.

Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan
batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau
di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan
mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...