Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang fermentor sederhana. Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan tentang penggunaan dari fermentor tersebut. Fermentor ini lebih cocok untuk memperbanyak bakteri, oleh karena itu di dalam tulisan ini saya mengambil contoh bakteri.
Memproduksi bakteri melalui beberapa tahapan umum, yaitu:
a. Peremajaan kultur stok.
b. Membuat starter.
c. Membuat inokulan.
d. Perbanyakan dalam fermentor.
A. Peremajaan kultur stok
Isolat atau biakan murni biasanya disimpan di dalam media agar miring dan disimpan di dalam lemari pendingin. Sebelum diperbanyak isolat ini perlu diremajakan terlebih dahulu. Prosedur umum untuk meremajakan biakan murni atau biakan stok adalah sebagai berikut:
- Isolat murni dikeluarkan dari lemari pendingin. Diamkan beberapa saat agar suhunya menyamai suhu ruang.
- Siapkan media agar cawan.
- Ambil kultur di dalam agar miring dan digorekan secara aseptis ke media agar cawan.
- Inkubasi agar cawan di dalam suhu ruang selama 2 atau 3 hari.
- Setalah isolat tampak tumbuh, isolat bisa digunakan untuk produksi mikroba.
Dalam beberapa kasus seringkali biakan murni sulit untuk ditumbuhkan. Apalagi umurnya sudah cukup lama dan agar mulai mongering. Ada trik sederhana untuk menumbuhkan isolat semacam ini. Di dalam agar miring dituangkan secara aseptis kurang lebih 2 ml media cair. Vortek tabung agar kultur bisa larut di dalam media cair. Tabung didiamkan semalaman. Kemudian ditumbuhkan ke dalam media cawan dengan metode agar tuang. Setelah itu isolat diinkubasi selama beberapa hari.
B. Membuat starter
Setelah isolat mikroba sudah tumbuh di dalam cawan, selanjutnya adalah membuat ‘starter’. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- siapkan media cair di dalam Erlenmeyer ukuran 100 ml atau 250 ml.
- masukkan secara aseptis kultur dari cawan ke dalam media cair tersebut.
- Erlenmeyer digoyang atau di’shaker’ selama beberapa hari.
C. Membuat Inokulan
Kultur mikroba di dalam ‘starter’ terlalu sedikit jika digunakan untuk meng’inokulasi’ media di dalam fermentor. Oleh karena itu perlu disiapkan kultur inokulan untuk fermentor. Kapasitas kerja fermentor sederhana kurang lebih 10 liter. Inokulan untuk media di dalam fermentor tersebut kurang lebih 10% dari volume total agar dapat tumbuh lebih cepat. 10% dari 10 liter adalah 1 liter. Jadi inokulan yang disiapkan adalah sebanyak 1 liter. Jumlah inokulan ini dapat diperbanyak sesuai kebutuhan. Langkah-langkahnya kurang lebih adalah sebagai berikut:
- siapkan media cair sebanyak 1 liter dalam Erlenmeyer ukuran 2 liter.
- tuangkan secara aseptis ‘starter’ ke dalam media cair tersebut.
- Erlenmeyer digoyang atau di’shaker’ selama beberapa hari.
D. Perbanyakan Di dalam Fermentor
Kini saatnya menggunakan fermentor sederhana tersebut untuk memproduksi mikroba. Siapkan media sebanyak 9 liter. Volume 9 liter ini adalah 10 liter – 1 liter. Satu liter adalah inokulan yang kita biakan sebelumnya.
- media dimasukkan ke dalam fermentor sebanyak 9 liter. Tutup mulut fermentor dengan alumunium foil. Fermentor disterilkan dengan autoclave.
- Perlengkapan fermentor yang lain juga disterilkan secara terpisah, seperti: pipa kaca dan petutup, selang-selang karet, saringan milipore, dan lain-lain.
- Setelah media menjadi dingin, tuangkan satu liter inokulan ke dalam fermentor.
- Pasangkan pula secara aseptis tutup karet plus pipa kaca, selang karet, dan milipore.
- Pasangkan selang inlet dengan pompa udara dan pipa outlet ke dalam botol yang diisi air plus clorin/alcohol.
- Hidupakan pompa udara.
- Isolat ditumbuhkan di dalam fermentor sampai pertumbuhannya maksimum.