Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Mengatasi Rambut Rontok dengan bawang Putih

Sunday, December 26, 2010

Mengatasi Rambut Rontok dengan Bawang Putih, sebelumnya kami pernah posting mengenai cara mengatasi kerontokan rambut dengan bahan alami. Salah satu bahan alami yang bisa membantu atasi kerontokan rambut adalah dengan bawang putih, Hal ini disebabkan oleh kandungan sulfur pada bawang putih. Jika anda ingin mengikuti trend rambut 2011 dan masih berkutat dengan masalah rambut seperti rambut rontok maka anda bisa coba terapi bawang putih untuk menyuburkan rambut.

Sulfur yang terdapat pada bawang putih dapat menyuburkan rambut dan tentunya bisa membantu mengatasi rambut rontok. Seperti yang dikutip medic magic, sebuah teori mengatakan bahwa jumlah sulfur yang cukup pada rambut akan meregenerasi folikel rambut. Regenerasi ini efektif untuk merangsang pertumbuhan rambut kembali.

Caranya :

Tambahkan ekstrak bawang putih (bawang putih yang dihaluskan) dalam shampo saat berkeramas, hal ini bisa membantu untuk menjaga rambut untuk tetap kuat, mencegah kerusakan dan kerontokan rambut. Bagi mereka dengan rambut kering atau kulit kepala gatal, shampo dengan tambahan bawang putih juga memberikan solusi untuk gejala menjengkelkan tersebut.

Selain dicampurkan dalam shampo, Anda juga bisa melakukan perawatan sebelum tidur dengan bawang putih. Potong satu siung bawang putih menjadi dua, lalu gosokkan pada kulit kepala dan rambut. Tunggu selama satu jam kemudian pijat kulit kepala dengan minyak zaitun.

Dengan rajin melakukan perawatan tersebut, rambut akan lebih bervolume. Lakukanlah perawatan satu atau dua kali seminggu. Bau bawang putih memang agak menyengat. Dikhawatirkan baunya masih menempel di rambut anda sehingga yang terjadi adalah rambut mengeluarkan aroma tak sedap. Untuk mengatasinya, lakukan perawatan rutin di hari weekend agar keesokan hari masih ada waktu untuk menghilangkan bau bawang tersebut dengan mencuci rambut sekali lagi.

Selamat mencoba!! sumber : http://kaskuz.us/mengatasi-rambut-rontok-dengan-bawang-putih

Aplikasi Pengusir Nyamuk dan Tikus

by ristiae on

buat yang merasa terganngu dengan kehadiran tikus serta nyamuk, anda bisa memaanfaatkan aplikasi yang satu ini. keunggulan aplikasi pengusir tikus dan nyamuk ini antara lain: aplikasi mengahasilkan suara ultrasonik di speaker internal dengan frekuaensi 20000HZ - 65000HZ yang mana suara ini akan menggangu syarat nyamuk, tikus serta serangga sehingga pergi menjauh, frekuensi akan mengubah kekebalan tubuh serangga.

Nyamuk dan tikus adalah hewan yang menurut saya adalah hewan paling mengganggu di dunia ini. Selain bikin susah tidur, bikin rumah berantakan, bau, 2 hewan ini juga menjadi sumber penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, salmonella, dan penyakit-penyakit lainnya yang dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Mengerikan bukan, namun selain obat nyamuk dan racun tikus, kini saat zaman sudah maju, ada orang yang berhasil menciptakan sebuah aplikasi atau software yang mampu mengusir nyamuk dan tikus.

Software pengusir nyamuk atau tikus ? Ko bisa ? Berikut penjelasan singkatnya : Nyamuk dan tikus ternyata memiliki kelemahan pada suara dengan frekuensi tertentu. Tepatnya antara 20000Hz-65000Hz, frekuensi ini disebut sebagai suara ultrasonic. Pada frekuensi tersebut nyamuk maupun tikus akan menghindari sumber bunyi tersebut, bagaikan orang teriak-teriak di kuping kita, maka kita akan segera menjauhi teriakan tersebut.

Frekuensi antara 20000Hz-65000Hz merupakan frekuensi yang tidak dapat diterima oleh telinga manusia, karena kemampuan pendengaran manusia hanya 20Hz-20000Hz saja, sehingga kita sebagai manusia tidak akan terganggu oleh suara ultrasonic ini.

Software pengusir tikus ini akan memanfaatkan speaker PC atau laptop Anda untuk mengeluarkan suara ultrasonic dengan frekuensi 20000Hz-65000Hz. Jadi, ketika Anda bekerja dengan komputer Anda baik main game, chatting, browsing, dan lain-lain, Anda tidak akan didekati mahluk-mahluk menyebalkan ini. Keren kan !!! Tertarik untuk mencobanya ? Silahkan klik di sini untuk mendownload. Gratis !!!


untuk mendapatkan program ini dapat disini

http://www.mediafire.com/?ydunznywyy5

Daun Pengusir Tikus

Sangat mengherankan setelah mengetahui info dari sebuah televisi Swasta tentang cara mengusir Tikus dengan memakai daun Pohon Sirsak langsung pada malam hari saya memperaktekkan dengan meletakkan Daun - daun sirsak hasil petikan sore hari saya letakkan pada jalan - jalan akses tikus masuk atau tenpat lewat tikus alhasil malamnya tidak ada satu ekorpun tikus yang mengganggu dalam rumah saya selama seminggu hasilnya akhirnya tikus pun mencari tempat lain alias pindah rumah mungkin karena sudah kelaparan terpaksa mencari rumah sasaran lain. Kebetulan dirumah saya ada pohon sirsak sebagai bahan baku untuk mengusir Tikus .selamat mencoba

Pembuatan Kompos dengan Teknologi EM4

APA YANG DIMAKSUD DENGAN EFFECTIVE MICROORGANISME (EM 4)

Em 4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang di dalmnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hra dalam tanah.

Mikroorganisme atau kuman yang berwatak “baik “itu terdiri dari bakteri fotosintetik,bakteri asam laktat,ragi,aktinomydetes,dan jamur peragian.

Miroorganisme menguntungkan tersebut(EM 4) telah lam ditemukan,diteliti dan diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari universitas Ryukyu Jepang.Dengan demikian EM4 bukan merupakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida,obat serangga atau pupuk kimia lainnya.

Manfaat EM4

Apabila mikroorganisme EM4 berada dalam tanah,maka mikroorganisme menguntungkan sejenis yang sudah ada di dalam tanah berkembang dengan baik.sedangkan mikroorganisme yang merugikan yang dapat menimbulkan penyakit dapat ditekan.

EM4 mampu mengolah atau menguraikan bahan-bahan organik dengan cepat secara fermentasi menjadi kompos sehingga tidak menimbulkan bau bususk melainkan menimbulkan aroma yang segar.

Bahan Organik Tambahan

Adapun bahan tambahan dalam pembuatan kompos dengan teknologi EM4 adalah sebagai berikut:

  • Ddak:Berfungsi untuk sumber makanan yang bergizi(vitamin)untuk “membangunkan”EM4 dalam keadaan “tidur” non aktif di cairan biasa
  • Gula Pasir<gula merah atau tetes tebu:berfungsi untuk memeperoleh energi bagi perkembangbiakan jumlah EM yang diaktifkan selama proses pembuatan kompos(proses fermentasi 3-4 hari)
  • Sekam/Arang sekam?serbuk geregaji(bila ada) sangat baik untuk meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan dari segi teksturnya

Jumlah bahan dan cara pembuatan kompos

bahan-bahan yang dibutuhkan:

  1. Limbah organik/sampah dipotong-potong dengan ukuran 5-10 cm sebanyak 100 kg
  2. Dedak sebanyak 5 kg
  3. Sekam/Arang sekam/serbuk gergaji(kalau ada)sebanyak 10-20 kg
  4. Gula pasir(± 200 gram dilarutkan dalam 1 liter air) atau (gula merah ± 25- gram dilarutkan dalam 1 liter air)atau (cairan molase ±400 ml dilarutkan dalam 1 liter air(40%) sebanyak 5 sendok makan)
  5. Cairan EM4(biang),diambil sebanyak 5 sendok makan
  6. Air bersih secukupnya (kurang lebih 3 ember)

Cara pembuatan

  • Campurkan dan aduk secara merata bahan-bahan sampah/limbah,dedak dan arang sekam
  • Larutkan EM 4 dan gula atau tetes tebu ke dalam ember yang telah disediakan dan aduk secara merata
  • Siramkan larutan EM 4 sambil diaduk=-aduk hingga campuran bahan organik basah secara merata(bila adonan dikepal dengan tangan,air tidak menetes dan bila kepalan dilepas adonan akan mekar/kadar air ± 30%)

Adonan tadi kita gundukan di atas lantai(kering)kemudian tutup dengan karung goni atau karung beras selama 3-5 hari

  • Pada hari kedua dan ketiga kompos biasanya mengeluarkan panas yang cukup tinggi lagi,sehingga setiap harinya harus dibolak balik dan.dibiarkan sampai 10 menit samapai panasnya berkurang,kemudian gundukan ditutup kembali sperti semula
  • PAda hari ke-4 kompos telah matang,(fermentasi),sehingga panas tidak tinggi lagi.Pabila dibuka nampak ditumbuhi jamur berwarna putih dan bila dipegang terasa hangat.Kompos ini sudah bisa digunakan tetapi belum hancur sehingga bentuk dan ukuran masih seperti bahan baku.Untuk menjadikan kompos halus harus menunngu selama 21 hari.Selama Proses penghancuran gundukan kompos diaduk setiap satu minggu sekali.
  • Bila kompos yang sudah jadi akan kit simpan atatu dikemas,sebelum dimasukan ke dalam kantung pelastik/karung,kompos tadi dikeringkan dulu atau dikeringkan terlebih dahulu(bukan di jemur)

Pembuatan EM-4 (Effective Micro-Organism 4)

Cara bikin Effective Micro-organisms 4 (EM-4)

Sediakan ember yang mempunyai tutup. Campurkan 5 liter air pencuci beras + 5 liter air kelapa ( cari di tukang jual kelapa di pasar )= cincangan sayur, klu bisa  dtambah kulit jeruk + 1 butur ragi + 1 kg gula jawa yang sudah dicairkan. Aduh jadi satu dalam ember, tutup dan buka serta kacau . Perlakuan buka, aduk dan tutup kembali ini dilakukan 4 x selang waktu 4 haru=i, pas di hari ke 17 em-4 dah jadi. Sayuran bisa jadi kompos. Ok

Dengan cara memperbanyak dari benih bakteri yang ada:

Cara Pembiakan Bakteri
Untuk menghemat biaya, bibit bakteri EM4 yang dibeli di toko atau koperasi Saprotan dapat dikembangbiakkan sendiri, sehingga kebutuhan pupuk organik untuk luas lahan yang ada dapat dipenuhi. Adapun prosedur pembiakan bakteri EM4 adalah sebagai berikut:
Bahan dan Komposisi:
1 liter bakteri
3 kg bekatul (minimal)
¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)
¼ kg terasi
5 liter air
Alat dan Sarana:
Ember
Pengaduk
Panci pemasak air
Botol penyimpan
Saringan (dari kain atau kawat kasa)
Cara Pembiakan:
Panaskan 5 liter air sampai mendidih.
Masukkan terasi, bekatul dan tetes tebu/gula (jika memakai gula merah harus dihancurkan dulu), lalu aduk hingga rata.
Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin! (karena kalau tidak betul-betul dingin, adonan justru dapat membunuh bakteri yang akan dibiakkan).
Masukkan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.
Pada hari ketiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari kurang
lebih 10 menit.
Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemudian disimpan dalam botol yang terbuka atau ditutup jangan terlalu rapat (agar bakteri tetap mendapatkan oksigend dari udara).
Selanjutnya, botol-botol bakteri tersebut siap digunakan untuk membuat kompos, pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang akan diuraikan dibawah ini.
Catatan: Ampas hasil saringan dapat untuk membiakkan lagi dengan menyiapkan air kurang lebih 1 liter dan menambahkan air matang dingin dan gula saja.

APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERTANIAN

Tanaman

Padi, Palawija, Sayuran, bunga dan tanaman setahun lainnya.

Dosis dan Perlakuan

Sebagai pupuk dasar, gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha. Untuk penyemprotan gunakan EM-4 sebanyak 3-10 ml per liter air dilakukan setiap satu minggu sekali, disemprotkan secara merata ke tanah dan tubuh tanaman.
APLIKASI EM-4 DI BIDANG PETERNAKAN

Manfaat :

  1. Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
  2. Mengurangi stres pada ternak
  3. Menyehatkan ternak
  4. Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
  5. Meningkatkan nafsu makan ternak
  6. Menekan penyakit pada ternak
  7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak

Cara Pemakaian :

  • Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air minum setiap hari.
  • Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian disemprotkan ke dalam pakan ternak.

Untuk mencegah bau kotoran dan kandang ternak, larutkan EM-4 dan Molas ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc larutan dalamn 1 liter air.

APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERIKANAN

Manfaat :

  1. Memperbaiki mutu air tambak.
  2. Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
  3. Menekan serangan mikroorganisme patogen.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
  5. Menekan hama dan penyakit

Cara Pemakaian :

  • Pada saat pengolahan dasar tambak diberikan Bokashi sebanyak 5 ton/ha, selanjutnya disiram larutan EM-4 sebanyak 4 liter/ha dan dibiarkan selama 2 minggu.
  • Pada saat masa pertumbuhan diberikan EM-4 sebanyak 16 liter per hektar.

Interval waktu pemberian EM-4 adalah 1 bulan sekali atau tergantung pada kondisi air tambak

APAKAH EM-4 ?

EM-4 (effective Micro Organism 4) adalah kultur campuran dari mikroorganisme yang meng- untungkan bagi pertumbuhan tanaman. Sebagian besar mengandung mikroorganisme Lactobacillus sp. bakteri penghasil asam laktat, serta dalam jumlah sedikit bakteri fotosintetik Streptomyces sp. dan ragi. EM-4 mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen.
EM-4 diaplikasi sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman secara berkelanjutan.

EM-4 juga dapat digunakan untuk mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan, membersihkan air limbah, serta meningkatkan kualitas air pada tambak udang dan ikan.

KEUNTUNGAN DAN MANFAAT EM-4

  • Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

  • Meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen.

  • Meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.

  • Mempercepat proses fermentasi pada pembuatan Kompos. kompos yang dibuat dengan teknologi EM disebut dengan BOKASHI.

  • Memperbaiki komposisi dan jumlah mikroorganisme pada perut ternak sehingga pertumbuhan dan produksi ternak meningkat.

Mengenal EM4

Apakah kita sudah kenal dengan Pupuk Kandang, Kompos dan istilah Pertanian Organik lainnya ?.

Proses pengomposan, misalnya….. kita kenal itu kan menggunakan bahan mikroorganisme atau jasad renik yang ditambahkan, ia tumbuh dan membantu mempercepat hasil yang kita harapkan.. berupa Kompost.

Sekarang kita udah tau, ada EM-4… apa sih EM-4?

EM-4 adalah jasad renik yang tersedia dan berfungsi sama dengan jasad renik yang bekerja pada proses pengomposan….

Namun, sebagian orang percaya EM-4 dapat berfungsi lebih baik…….

“Mereka” adalah sekumpulan jasad renik semi an-aerob (jasad renik yang bisa tumbuh dan menjalankan fungsinya tanpa bantuan oksigen). Artinya, dia bisa tumbuh baik dalam kondisi tertutup…. (diselimuti bahan-bahan lain) dan terhindar dari kontak udara secara langsung.

EM-4

Larutan EM-4 ini ditemukan pertama kali oleh Prof. DR Higa dari Universitas Ryukyus… Jepang…. Adapun penerapan di Republik ini…. pertama kali dibantu oleh Ir. Gede NGurah Wididana, M. Sc…..

Jumlah jasad renik yang terkandung dalam EM-4 ini sangat banyak, sekitar 80-an genus….
Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik.

Dari sekian banyak mikroorganisme ada lima golongan yang pokok, yaitu Bakteri Fotosintetik Lactobacillus, sp. Streptomyces, sp., Ragi, Actinomicetes

Larutan EM-4 ini berisi Jasad Renik yang berfungsi Memfermentasi.

PROSES FERMENTASI

Proses fermentasi bahan organik oleh EM-4, dilakukan oleh jasad renik bila dalam kondisi yang sesuai.
Kondisi yang sesuai dan harus tersedia bagi tumbuh dan bekerjanya EM-4 adalah :

  • AnAerob, artinya sebisa mungkin… proses dilakukan dalam kondisi tertutup….kondisi yang tidak memungkinkan bagi udara melakukan kontak secara langsung pada bahan-bahan organik yang difermentasi…. ya.. misalnya kalau ada dalam ruang terbuka…ditutup… bisa pake plastik… mulsa jerami yang tebal… atau … bila dalam wadah tertentu… yaaa ditutup lah pake penutup yang rapat….
  • derajat Keasaman bahan organik (pH) asam …. atau rendah… ya… bila dicocokkan dengan soil kit test …. ya …. berada antara 3 atau 4 derajat keasamannya.
  • Kadar garam dan kadar gula tinggi……
  • Kandungan air sedang.. yakni antara 30 persen hingga 40 persen saja… indikasinya adalah remah-remah saja…. tidak terlalu basah tapi tidak kering… ya pokoknya basah ja….
  • kandungan antioksida dari tanaman rempah dan obat rendah….artinya, EM_4 tidak mati gara-gara adanya keinginan kita untuk memfermentasi bahan-bahan tertentu…. jadi sifat membunuh bagi EM-4 dari bahan-bahan yang ingin kita fermentasi itu rendah.

Manfaat EM-4

  • Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
  • Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dan
  • Menyehatkan tanaman, meningkatkan produksi tanaman, dan menjaga kestabilan produksi.

Selain mempercepat pengomposan, EM4 dapat diberikan langsung untuk menambah unsur hara tanah dengan cara disiramkan ke tanah, tanaman atau disemprotkan pada daun tanaman.

Pupuk organik yang dihasilkan karena penggunaan EM-4 ini dinamakan BOKASHI…..

Teknologi EM-4, Dimensi Baru Dalam Pertanian Modern

Begitu banyaknya petani yang mengeluh di masa sekarang ini, karena berbagai macam persoalan, antara lain, produksi yang terus menurun, tanah tak lagi subur dan begitu mudahnya tanaman terserang hama dan penyakit. Cara umum pak tani mengatasi masalah tersebut biasanya dengan menambah dosis pupuk, dosis insektisida yang akhirnya berujung pada meningkatnya biaya usaha tani.
Ternyata ada masalah besar yang lebih besar menanti, dengan budidaya seperti itu-pemberian pupuk dan pestisida yang berlebihan-cenderung mengabaikan keseimbangan ekologi sehingga kondisi fisik dan biologis tanah menjadi terganggu. Jika cara seperti ini dilakukan terus menerus akan mengakibatkan tanah menjadi tidak sehat, bersifat pathogen dan struktur tanah berkurang. Dan pada akhirnya akan merusak kesehatan manusia sebagai konsumen.
Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganisms yang disingkat EM.
Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat adalah Effective Microorganisms-4 biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan jamur fermentasi
1. Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudomonas spp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan
Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2. Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. ) dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
3. Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes
4. Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5. Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan Penicilium ) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya.
Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.
Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :
1.Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
2.Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
3.Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi
4.Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian berwawasan lingkungan
5.Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah
Aplikasi Teknologi EM-4
EM_4 dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna coklat dalam kondisi dorman.
Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya
Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal

membuat EM4 dengan bahan Tumbuhan

Mungkin sdh ada yg tahu bhwa membuat EM4 dengan bahan usus hewan menimbulkan bau busuk yg kurang sedap, oleh karena itu, saya tuliskan cara membuat mikroba komposter EM4 dengan bahan2 tumbuhan yang tdk terlalu berbau busuk.
Bahan-bahan

  • Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
  • Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
  • Bekatul, secukupnya
  • Gula merah, sedikit saja
  • Air beras, secukupnya
Cara membuat:
  1. Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
  2. Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
  3. Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
  4. Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Interaksi antara ZPT yang diberikan dan yang diproduksi sendiri oleh sel secara endogen merupakan perimbangan yang menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Penambahan hormon auksin dan sitokinin eksogen mengubah level perimbangan pengatur tubuh dalam sel. Level ZPT endogen ini merupakan trigger factor untuk proses-proses pertumbuhan.

Auksin

Fungsi dari auksin yaitu memacu pertumbuhan akar, dalam konsentrasi tinggi menghambat panjang akar, menghambat pertumbuhan tunas dan mempengaruhi pemanjangan dan pembesaran sel.

Pemilihan jenis auksin dan konsentrasinya tergantung dari:

1.
Tipe pertumbuhan yang dikehendaki

2.
Level auksin endogen

3.
Kemampuan jaringan mensintesa (memproduksi) auksin

4.
Golongan zat pertumbuhan lain yang ditambahkan

Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan jaringan tanaman diduga melalui dua cara:

1.
Menginduksi sekresi ion H+ keluar sel melalui dinding sel. Pengasaman dinding sel mengakibatkan K+ diambil, dan pengambilan ini mengurangi potensial air dalam sel. Akibatnya air masuk ke dalam sel dan sel membesar.

2.
Mempengaruhi metabolisme RNA yang berarti metabolisme protein, mungkin melalui transkripsi molekul RNA.

Jenis-jenis auksin sintetik / eksogen yang sering digunakan untuk tanaman atau dalam kultur jaringan yaitu:

1.
IAA (Indole Acetic Acid) berat molekul 175.19

2.
NAA (Naphtaleine Acetic Acid) berat molekul 186.21

3.
IBA (Indole Butyric Acid) berat molekul 203.24

4.
2.4D (2.4-Dichlorophenoxy Acetic Acid) berat molekul 221.04

5.
Dicamba (3.6-Dichloro Asinic Acid) berat molekul 221.04

6.
Pikloram (4-Amino-3.5.6-Trichloro Picolinic Acid) berat molekul 41.46

Sitokinin

Golongan sitokinin adalah turunan dari adenin yang sangat berperan dalam pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis. Hormon ini ada yang alami dan buatan. Pertama kali ditemukan dari DNA ikan Herring yang diautoklaf dalam larutan asam. Persenyawaan DNA tersebut ditambahkan ke media kultur tembakau dan ternyata merangsang pembelahan dan diferensiasi sel. Persenyawaan tersebut kemudian dinamakan kinetin.

Fungsi dari Sitokinin:

1.
Memacu pembelahan sel

2.
Menghambat perakaran

3.
Memacu pertumbuhan tunas samping

4.
Mencegah penuaan daun

5.
Mencegah gugur daun

Jenis-jenis Sitokinin

1.
Kinetin (6-Furfuril Amino Purine) berat molekul 215.25

2.
Zeatin (4-Hydroxyl-3-Methyl-Trans-2-Butenyl Amino Purin) berat molekul 219.25

3.
2iP (N6-2-Isopentanyl adenin atau 6-(t,t-Dimetyl Allyl Amino Purine) berat molekul 203.21

4.
BA / BAP (6-Benzyl Adenine / 6-Benzyl Amino Purine) berat molekul 225.26

Gibereline

Fungsi dari giberelin yaitu:

1.
Merangsang morfogenesis

2.
Merangsang pembungaan dan pembentukan buah

3.
Menghambat pengakaran dan merangsang pemanjangan akar

4.
Merangsang pemanjangan dan pembesaran sel

5.
Merangsang inisiasi tunas samping

Cara Stek Menggunakan Hormon Auksin

Hormon auksin dikenal sebagai zat pengatur pertumbuhan yang dapat mempercepat muncul dan berkembangnya akar tanaman. Hormon auksin terdiri dari beberapa jenis, diantaranya IAA, IBA dan NAA. Hormon ini banyak digunakan ketika melakukan perbanyakan tanaman salah satunya dengan cara stek. Umumnya aplikasi auksin saat melakukan stek yaitu dengan cara mengoleskannya pada luka akibat potongan dimana pada luka tersebut diharapkan akar akan tumbuh.

Selain metode tersebut, pada perbanyakan dengan stek dikenal pula metode perendaman. Jenis metode perendaman ada beberapa macam yaitu perendaman sebagian, keseluruhan atau total dan yang terakhir perendaman cepat.

Perendaman Sebagian
Perendaman sebagian telah umum dilakukan oleh petani tanaman hias tetapi masih sebagian kecil yang menggunakan auksin sebagai pemacu pertumbuahn akarnya. Maksud perendaman sebagian yaitu cara stek dengan merendam batang saja tanpa mengikutkan tajuknya.

Stek Perendaman Auksin01

Umumnya petani beranggapan tanpa penambahan obat-obatan pun stek mudah tumbuh. Anggapan tersebut memang benar tapi ada beberapa kelemahan jika tidak menggunakan ZPT yaitu waktu muncul akar tidak seragam, pertumbuhan lambat dan kualitas akar tidak baik dan tidak seragam sehingga tidak dapat digunakan untuk target produksi masal. Selain itu, tidak semua jenis tanaman dapat dengan mudah berakar hanya dengan perendaman menggunakan air saja, ada tanaman-tanaman tertentu yang sulit berakar dan membutuhkan perlakuan auksin untuk merangsangnya.

Metode perendaman ini menggunakan konsentrasi yang rendah untuk menginduksi akar (menumbuhkan akar) yaitu 1/4 hingga 1/2 dari konsentrasi normal. Penentuan konsentrasi tergantung dari lamanya bahan stek direndam dan jenis tanamannya. Semakin lama perendaman semakin kecil konsentrasi yang dianjurkan. Semakin sulit berakar suatu tanaman semakin besar konsentrasi yang digunakan.

Secara umum metode ini melalui 2 tahap yaitu perendaman menggunakan auksin selama 1-2 hari kemudian dilanjutkan dengan perendaman menggunakan air tanpa auksin hingga akar tumbuh. Perlakuan 2 tahap ini dimaksudkan agar tanaman tidak mengalami kerusakan akibat keracunan auksin mengingat bahan ini merupakan bahan kimia.

Perendaman Keseluruhan atau Total

Perendaman total yaitu merendam seluruh bagian tanaman termasuk tajuk ke dalam larutan auksin. Metode ini biasa dilakukan untuk perbanyakan tanaman dengan bahan stek pucuk atau batang muda dari tanaman-tanaman herba. Konsentrasi yang digunakan pada metode ini sama dengan metode perendaman sebagian hanya saja waktu yang diperlukan sedikit lebih cepat.

Stek Perendaman Auksin02

Perlu diperhatikan pada perbanyakan ini yaitu suhu air. Air yang terasa dingin apabila disentuh adalah air yang tidak baik digunakan untuk perbanyakan cara ini. Air ini merupakan air yang suhunya lebih dingin dari suhu tanaman dan dapet mengakibatkan stomata menutup sehingga auksin tidak dapat masuk melaluinya.

Selain tiu perlu diperhatikan waktu dan suhu lingkungan, udara yang dingin mengakibatkan efekyang sama. Waktu yang baik yaitu pada pagi hari ketika udara mulai hangat dan stomata mulai membuka. Perlakuan pada sore hari sebaiknya dilakukan sebelum cahaya matahari mulai meredup yaitu sebelum jam 5 sore.

Perendaman Cepat
Metode ini sama seperti perendaman sebagian yaitu merendam batang stek, hanya saja konsentrasi auksin yang diberikan lebih besar yaitu 3-4 kali dari konsentrasi normal. Waktu perlakuannya pun sangat cepat yaitu 2-3 detik saja dibandingkan perendaman total yang membutuhkan waktu 1-2 jam.

Stek Perendaman Auksin03

Cara Membuat Hormon Tanaman Organik

 Hormon pada tanaman diperlukan sebagai zat pertumbuhan. Secara alamiah hormon dapat dibentuk sendiri di dalam tubuh tanaman, sebagai contoh adalah hormon auksin, hormon ini di bentuk di pucuk batang dan bekerja di akar sebagai zat pengatur perakaran.
Hormon-hormon dari tanaman berada pada bagian-bagian tanaman. Hormon auksin banyak tersedia pada kecambah (toge), hormon sitokinin banyak tersedia pada air kelapa (hormon sitokinin juga dapat ditemukan pada hati ikan) dan hormon giberelin yang banyak terkandung di dalam biji jagung.
Banyak hormon-hormon sintetis yang dapat ditemui di pasaran seperti α-Naphthalene acetic acid (α-NAA) yang merupakan hormon sintetis dari auksin. Jika kita enggan membeli hormon di pasaran dengan harga yang tinggi,  mungkin ada baiknya untuk mencoba mengekstraknya langsung dari tanaman.

Langkah-Langkah Mengekstrak Hormon Organik
  • Bahan pokok ini diperlukan sebanyak 1 kg.
  • Kelompokkan sumber hormon,  jangan dicampur jadi satu karena tiap hormon memiliki fungsi masing-masing dan dapat bertolak belakang satu sama lain.
  • Lakukan penghancuran bahan pokok dengan blender untuk mempercepat proses dekomposisi.
  • Beri 1 liter air dan 30 gram gula saat menghancurkan.
  • Saring ampas dari larutan untuk memudahkan pengaplikasian pada penggunaan sprayer.
  • Fermentasikan larutan dengan menambahkan starter seperti EM-4 sebanyak 1 tutup botol (10 ml).
  • Tutup rapat hingga hari kelima kemudian buka.
  • Buka dan tutup lagi setiap 2 hari sekali hingga hari ke 15.
  • Biarkan hingga mengendap, pisahkan cairan bening untuk diaplikasikan ke tanaman
Cara Penggunaan
  • Larutkan 10 ml ekstrak hormon dengan 2 liter air
  • Aplikasikan dengan menggunakan sprayer pada pagi hari (6-9) atau sore hari (3-6) setiap minggu
Catatan
  • Hormon adalah zat perangsang tumbuh bukan pupuk bagi tanaman
  • Pemupukkan diperlukan untuk mensuplai nutrien yang diperlukan bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang/berbuah selama dan paska pemberian hormon

sumber : horteens.wordpress.com

MOL dari Gedebok Pisang

Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya.

Bahan-bahan:
Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini
1. Batang pisang 1 kg
2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons.

Untu produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya.

Cara pembuatan:
1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.
2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira.
3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat.
4. Tambahkan sisa nira lagi.
5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu.
6. Setelah dua minggu diperas dan diambil airnya.

Pemakaian:
1. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000.
2. Disemprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari.

Memproduksi Mikroba dengan Fermentor Sederhana

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang fermentor sederhana. Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan tentang penggunaan dari fermentor tersebut. Fermentor ini lebih cocok untuk memperbanyak bakteri, oleh karena itu di dalam tulisan ini saya mengambil contoh bakteri.
Memproduksi bakteri melalui beberapa tahapan umum, yaitu:

a. Peremajaan kultur stok.
b. Membuat starter.
c. Membuat inokulan.
d. Perbanyakan dalam fermentor.

bagan fermentor sederhana

A. Peremajaan kultur stok
Isolat atau biakan murni biasanya disimpan di dalam media agar miring dan disimpan di dalam lemari pendingin. Sebelum diperbanyak isolat ini perlu diremajakan terlebih dahulu. Prosedur umum untuk meremajakan biakan murni atau biakan stok adalah sebagai berikut:
- Isolat murni dikeluarkan dari lemari pendingin. Diamkan beberapa saat agar suhunya menyamai suhu ruang.
- Siapkan media agar cawan.
- Ambil kultur di dalam agar miring dan digorekan secara aseptis ke media agar cawan.
- Inkubasi agar cawan di dalam suhu ruang selama 2 atau 3 hari.
- Setalah isolat tampak tumbuh, isolat bisa digunakan untuk produksi mikroba.
Dalam beberapa kasus seringkali biakan murni sulit untuk ditumbuhkan. Apalagi umurnya sudah cukup lama dan agar mulai mongering. Ada trik sederhana untuk menumbuhkan isolat semacam ini. Di dalam agar miring dituangkan secara aseptis kurang lebih 2 ml media cair. Vortek tabung agar kultur bisa larut di dalam media cair. Tabung didiamkan semalaman. Kemudian ditumbuhkan ke dalam media cawan dengan metode agar tuang. Setelah itu isolat diinkubasi selama beberapa hari.

B. Membuat starter
Setelah isolat mikroba sudah tumbuh di dalam cawan, selanjutnya adalah membuat ‘starter’. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- siapkan media cair di dalam Erlenmeyer ukuran 100 ml atau 250 ml.
- masukkan secara aseptis kultur dari cawan ke dalam media cair tersebut.
- Erlenmeyer digoyang atau di’shaker’ selama beberapa hari.

C. Membuat Inokulan
Kultur mikroba di dalam ‘starter’ terlalu sedikit jika digunakan untuk meng’inokulasi’ media di dalam fermentor. Oleh karena itu perlu disiapkan kultur inokulan untuk fermentor. Kapasitas kerja fermentor sederhana kurang lebih 10 liter. Inokulan untuk media di dalam fermentor tersebut kurang lebih 10% dari volume total agar dapat tumbuh lebih cepat. 10% dari 10 liter adalah 1 liter. Jadi inokulan yang disiapkan adalah sebanyak 1 liter. Jumlah inokulan ini dapat diperbanyak sesuai kebutuhan. Langkah-langkahnya kurang lebih adalah sebagai berikut:
- siapkan media cair sebanyak 1 liter dalam Erlenmeyer ukuran 2 liter.
- tuangkan secara aseptis ‘starter’ ke dalam media cair tersebut.
- Erlenmeyer digoyang atau di’shaker’ selama beberapa hari.

D. Perbanyakan Di dalam Fermentor
Kini saatnya menggunakan fermentor sederhana tersebut untuk memproduksi mikroba. Siapkan media sebanyak 9 liter. Volume 9 liter ini adalah 10 liter – 1 liter. Satu liter adalah inokulan yang kita biakan sebelumnya.
- media dimasukkan ke dalam fermentor sebanyak 9 liter. Tutup mulut fermentor dengan alumunium foil. Fermentor disterilkan dengan autoclave.
- Perlengkapan fermentor yang lain juga disterilkan secara terpisah, seperti: pipa kaca dan petutup, selang-selang karet, saringan milipore, dan lain-lain.
- Setelah media menjadi dingin, tuangkan satu liter inokulan ke dalam fermentor.
- Pasangkan pula secara aseptis tutup karet plus pipa kaca, selang karet, dan milipore.
- Pasangkan selang inlet dengan pompa udara dan pipa outlet ke dalam botol yang diisi air plus clorin/alcohol.
- Hidupakan pompa udara.
- Isolat ditumbuhkan di dalam fermentor sampai pertumbuhannya maksimum.

  sumber : isroi.wordpress.com

Fermentasi Dan Cara Membuat Kompos Tape

Apa itu KOMPOS TAPE? Kompos dalam bahasa Jepang disebut BOKASHI (kompos yg dibuat dari berbagai bahan organik dengan cara fermentasi). Apa itu fermentasi? Sama seperti nenek moyang kita membuat tape.

Kompos Tape adalah : Fermentasi bahan organik dengan bantuan microorganism yg efektif. Contoh cara membuat 5 kg Kompos Tape :
- 100 ml molasse (tetes tebu)
- 100 ml Biotoileto
- 3 lt air ( 1,5 lt air hangat, 1,5 lt air dingin )
- 5 kg dedak/bekatul

 

 

Instruksi pembuatan kompos tape :
1. Campurkan tetes tebu (molasse) dengan air hangat ( 60 - 80º C),aduk merata hingga dingin
atau hangat-hangat kuku ( ± 40º C )
2. Campurkan biotoleto dengan 1,5 lt air dingin
3. Campurkan ke 2 laruratan ( molasse & biotoleto ) dgn dedak, aduk hingga merata seperti
membuat adonan kue.
4. Buat bulatan bulatan sebesar bola tenis, usahakan saat membuat bulatan sudah tdk ada air
yang menetes saat kita meremas ( kadar air 35 %- 45 % ).
Masukkan bulatan -bulatan tadi ke dalam plastik atau ember.Tutup wadah dengan kain.
Diamkan selama 2 minggu.
5. Ketika proses fermentasi berjalan baik,maka akan terlihat lapisan putih/krem muda ( ragi
mould terlihat agak gelap/ kehitam-hitaman ), berarti proses fermentasi terlalu banyak kena
udara / aerobic.
6. Kompos Tape ini dapat disimpan sampai 1 tahun

KEGUNAAN :
- untuk semua jenis tanaman,
- untuk mempercepat pengomposan,
- untuk campuran pakan ternak, dan pakan ikan.

Kompos Tape 100 % Organik, Aman dan Ramah Lingkungan
Produksi oleh : FKR Indonesia

Fermentasi

Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang adalah Rhizopus sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak dan sebagainya.Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang diinokulasi dengan kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui sehingga hasilnya sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus dikembangkan dari kultur murni.Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi dengan sifat-dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh penggunaan kultur murni tunggal adalah Lactobacillus casei pada fermentasi susu sedang contoh campuran kultur murni adalah pada fermentasi kecap, yang menggunakan Aspergillus oryzae  pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan bakteri Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii.
Industri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. mikrobia
2. bahan dasar
3. sifat-sifat proses
4. pilot-plant
5. faktor sosial ekonomi
1. Mikrobia
Mikrobia dalam industri fermentasi merupakan faktor utama, sehingga harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu:
1. murni
2. unggul
3. stabil
4. bukan patogen
- Murni
Dalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni (dari satu strain tertentu) yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan tetap murni dalam proses maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril. Penggunaan kultur tunggal mempunyai resiko yang tinggi karena kondisi harus optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat digunakan biakan campuran. Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah mengurangi resiko apabila mikrobia yang lain tidak aktif melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan penggunaan biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik.
Pengembangan inokulum yang terdiri campuran biakan murni belum berkembang di Indonesia. Sebagai contoh, inokulum tempe yang dibuat LIPI masih merupakan inokulum kultur tunggal sehingga produsen tempe sering mencampur inokulum murni dengan inokulum tradisional dengan maksud memperoleh hasil yang baik.
Inokulum tape (ragi tape) juga belum berkembang. Di Malaysia, telah dikembangkan campuran kultur murni untuk membuat tape rendah alkohol. Ini merupakan upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang sebagian besar muslim. Isolatnya sendiri diperoleh dari ragi yang telah ada di pasaran.
Penggunaan inokulum campuran harus memperhatikan kebutuhan nutrisi mikroorganismenya. Kultur campuran yang baik adalah model suksesi sehingga antar organisme tidak bersaing namun saling mendukung untuk pembentukan produk.
- Unggul
Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikrobia harus mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dan hasil yang besar. Sifat unggul yang ada harus dapat dipertahankan. Hal ini berkaitan dengan kondisi proses yang diharapkan. Proses rekayasa genetik dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat jasad dengan maksud mempertinggi produk yang diharapkan dan mengurangi produk-produk ikutan.
- Stabil
Pada kondisi yang diberikan, mikrobia harus mempunyai sifat-sifat yang tetap, tidak mengalami perubahan karena mutasi atau lingkungan.
- Bukan Patogen
Mikrobia yang digunakan adalah bukan patogen bagi manusia maupun hewan, kecuali untuk produksi bahan kimia tertentu. Jika digunakan mikrobia patogen harus dijaga, agar tidak menimbulkan akibat samping pada lingkungan.
2. Bahan Baku
Bahan dasar untuk kepentingan fermentasi dapat berasal dari hasil-hasil pertanian, perkebunan maupun limbah industri. Bahan dasar yang umum digunakan di negara berkembang adalah:
1. hasil perkebunana: molaseampas tebu, kulit kopi, kulit coklat, sabut kelapa dsb
2. Hasil pertanian: jerami, singkong, ubi jalar, susu daging, ikan dsb
3.Limbah cair dan padat, sisa pabrik, sampah dsb
untuk artikel lengkap dapat di download disini: artikel fermentasi
atau pada buku mikrobiologi industri
faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi secara detail saya ambilkan contoh fermentasi asam sitrat yang saya muat di permimalang.wordpress.com silahkan dilihat. semoga bermanfaat.
Fermentor
Fermentor yang digunakan dalam produksi etanol tergantung pada bahan baku yang digunakan. untuk penggunaan dengan bahan baku gula dapat langsung dengan fermentor anaerob. sedang jika akan digunakan dengan bahan baku dari pati atau karbohidrat lain aharus ada proses sakarifikasi sehingga minimal ada dua fermentor. Fermentor adalah tempat berlangsungnya fermentasi dapat berupa alat dengan kerja anaerob ataupun anaerob. Prinsip kerja dari fermentor akan kami muat dalam fermentor. silahkan dicari di tag fermentor.

Membupat Pupuk Cair EM4

Banyak cara untuk membuat "mikroba efektif" untuk mempercepat proses pembuatan kompos. Salah satu di antaranya adalah yang kami tulis di bawah ini. Pengalaman teman-teman kami membuat EM4 dengan isi usus binatang telah menimbulkan bau yang kurang sedap sehingga kami memilih jalan pembuatan yang sifatnya vegetarian, dari bahan-bahan tanaman yang mudah dan cepat busuk.
Penemuan yang sangat berharga untuk pertanian mandiri ini, -- awalnya adalah orang Jepang, bernama Teruo Higa pada tahun 1970 -- kini telah banyak diterapkan oleh para petani modern. Tapi masih banyak pula yang belum melakukannya karena lebih percaya pada pupuk kimia yang dirasa "lebih praktis" tapi sesungguhnya tidak sehat baik untuk tanah, tanaman maupun untuk kita manusia.
Bahan-bahan

  • Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
  • Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
  • Bekatul, secukupnya
  • Gula merah, sedikit saja
  • Air beras, secukupnya
Cara membuat:
  1. Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
  2. Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
  3. Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
  4. Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.

Sumber : sekolah petani

Membuat PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobakteri)

PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat menguntungkan. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya. Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Selain itu PGPR juga meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga. PGPR juga bisa memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tumbuhan. Adapun cara pembuatan PGPR adalah:
ALAT DAN BAHAN:

  1. 100 gr akar bambu
  2. 400 gr gula pasir
  3. 200 gr trasi
  4. 1 kg dedak halus
  5. 10 lt air
  6. Penyedap rasa secukupnya
CARA MEMBUAT:
  1. Rendam akar bambu dalam air matang dingin 2-4 hari
  2. Rebus bahan 2 s/d 6 sampai memdidih selama 20 menit
  3. Setelah dingin masukkan semua bahan kedalam jerigen dan tutup rapat
  4. Buka dan kocok-kocok sehari sekali
  5. Setelah 15 hari PGPR siap digunakan
CARA MENGGUNAKAN:
  1. Saring PGPR
  2. Campurkan 1 lt PGPR ke dalam air 1 tangki
  3. Semprotkan PGPR tersebut ke lahan yang belum ditanami
  4. Ulangi penyemprotan setiap 20 hari sekali
-by maspary-

Cara Membuat MOL (Micro Organisme Lokal)

Pemerintah telah sadar bahwa efek samping penggunaan pupuk kimia telah membuat tanah kita rusak. Maka dibuatlah program GO ORGANIK 2010. Salah satu cara perbaikan biologi tanah adalah dengan aplikasi PGPR dan MOL (micro organisme lokal), cara membuatnya?
BAHAN:

  • 200 gram gula pasir
  • 100 gram trasi
  • 200 gram tongkol/ bandeng
  • 2 kg dedak/ bekatul
  • 2 kg kohe (kotoran hewan, yg terbaik pake rumen
  • 2 liter air cucian beras
  • Air bersih 20 liter
ALAT:
  • Kompor
  • Panci
  • Torong
  • Jerigen 20 liter
CARA PEMBUATAN:
  • Rebus semua bahan kecuali kohe dan air bersih
  • Setelah dingin masukkan semua bahan kedalam jerigen
  • Tutup rapat
  • Setiap hari dibuka sebentar dan dikocok-kocok
  • Setelah 15 hari MOL siap digunakan
CARA APLIKASI:
  • Sebelum digunakan, MOL disaring dulu.
  • Gunakan untuk menyemprot tanah dan tanaman dengan konsentrasi 1 liter/tangki.
  • Penyemprotan dilakukan setiap 15 hari sekali mulai sebelum tanam.
Dengan aplikasi MOL yang rutin, isya alloh akan membantu kita dalam usaha perbaikan biologi tanah. Semoga tulisan ini bisa memberi sedikit informasi terhadap petani dan penyuluh.
-by maspary-

Membuat EM4 Sendiri

Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:
BAHAN:

  1. Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
  2. Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
  3. Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
  4. Kacang panjang segar 0,25 kg
  5. Kangkung air segar 0,25 kg
  6. Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air tuak dari nira 0,5 liter
CARA PEMBUATAN:
  1. Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
  2. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
  3. Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
  4. Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
  5. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
  6. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
  7. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
sumber : Gerbang Tani

Membuat EM4 Super

Komposisi:
- 3 kg bekatul (Dedak)
- 2 kg gula pasir
- 10 liter air matang dingin/isi ulang
- 1 liter EM4 (botol kuning)
Cara Pembuatan:
- Gula pasir di encerkan dgn air panas lalu dinginkan
- Semua bahan di masukan ke dalam tong yg bisa di tutup rapat (jika kurang rapat bisa di bantu dgn plastik)
- tutup rapat hingga 4 hari
- hari ke 5 di buka (di aduk rata)
- selanjut tutup biasa aja (jangan terlalu rapat)
- hari ke 10  buka tutupnya (di aduk seperti hari ke 5)
- tutup lagi tapi tdk rapat
- Hari ke 15 bisa di panen, ambil bagian yg bening saja (simpan dalam jerigen)
- sisakan 1-2 liter (Jangan di panen semua)
- Encerkan gula 2 kg dan campur dgn air isi ulang, masukan lagi ke adonan bekatul sisa panen
- Tutup rapat (ulangi seperti proses awal), bisa dipanen 4-5 kali
Cara Pemakaian:
- Siramkan hasil air panen dari ujung daun sampai akar
- Terapkan tiap 2 minggu sekali
Manfaat:
- Menyuburkan tanaman dan memperbesar akar alias bonggol

CARA BUAT EM 4

Sebenarnya membuat EM itu mudah,nah ini saya beri tahu cara membuat EM4
1.alat dan Bahan
* 2 lt susu sapi murni
* isi lambung sapi/kambing
* 1Kg gula pasir
* 1Kg bekatul
* 1 buah nanas
* 1/2 Kg terasi
* 10lt air bersih
* panci
* parutan/blender
* kompor
2.Cara membuat
* Haluskan buah nanas menggunakan parutan atau blender.Campurkan dengan gula pasir,bekatul,terasi,dan air bersihkedalam panci,masak hingga mendidih,kemudian dinginkan
* tambahkan susu sapi murni dan isi lambung,aduk hingga merata
* tutup panci rapat-rapat selama 12 jam
* Pembuatan EM dianggap berhasil jika muncul gelembung-gelembung dipermukaan bahan
Nah mudah kan! kalau pembuatan EM4 berhasil maka kita akan mudah untuk membuat pupuk bokasi EM.

Bertani secara Organik dengan EM4

I

nti dari arti pertanian organik adalah budidaya tanaman pangan yang tidak memakai pupuk
ataupun racun hama yang berbahan kimia sintetik. Oleh karena itu, kita sbg petani hrs mampu
membuat pupuk organik dan teknik pengendalian hama sendiri secara organik. Berikut ini saya
tuliskan :

1. Membuat Pupuk Effective Microorganisme atau EM

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri

(microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang

bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.
Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :
Pembuatan bakteri penghancur (EM).
Bahan-bahan :
Susu sapi atau susu kambing murni. Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di

dalam usus. Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg
Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.
Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :

Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain
yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.
Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing. Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-
gelembung. Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. Diamkan selama total 4 minggu
sampe bahan benar-benar sebagian besar menjadi cair

*Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang.

Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.

2. Membuat Pestisida Alami

Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik:
adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun alami dari "gadung dan
tembakau". Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat
dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab denga lingkungan.

Bahan dan Alat:

2 kg gadung.
1 kg tembakau.
2 ons terasi.
¼ kg jaringao (dringo).
4 liter air.
1 sendok makan minyak kelapa.
Parutan kelapa.
Saringan kelapa (kain tipis).
Ember plastik.
Nampan plastik.
Cara Pembuatan:

Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung).
Gadung dikupas kulitnya dan diparut.
Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas
Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas
Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan
penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut
menjadi 5 liter larutan.

Dosis:
1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.
2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.

Kegunaan:
Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.
Dapat menolak hama dan penyakit.
Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.

Sasaran: Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.

Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan
batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau
di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan
mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.

Membuat EM4 dengan bahan tumbuhan

Mungkin sdh ada yg tahu bhwa membuat EM4 dengan bahan usus hewan menimbulkan bau busuk yg kurang sedap, oleh karena itu, saya tuliskan cara membuat mikroba komposter EM4 dengan bahan2 tumbuhan yang tdk terlalu berbau busuk.
Bahan-bahan

  • Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
  • Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
  • Bekatul, secukupnya
  • Gula merah, sedikit saja
  • Air beras, secukupnya
Cara membuat:
  1. Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
  2. Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
  3. Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
  4. Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.

Membuat Pupuk Hijau

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses

dengan bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi:

200 kg hijau daun atau sampah dapur.
10 kg dedak halus.
¼ kg gula pasir/gula merah.
¼ liter bakteri (bisa dgn EM4).
200 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi. Campurkan dedak halus atau bekatul
dengan hijau daun. Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk
hingga rata. Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul.
Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup
rapat. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

Cara membuat kompos dari sampah

Berikut ini adalah cara membuat kompos.

Ada beberapa alternatif cara yang dipilih sesuai kondisi lokal.
- Kompos jadi siap pakai
Pada daerah yang banyak terdapat sampah kota dan desa yang telah mengalami
proses pembusukan dan penghancuran yang cukup lama di alam terbuka, dapat
diterapkan cara ini, sebagai berikut:
- Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti
tanah
- Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk
- Jemur sampai kering, lalu ayak
- Bubuhkan 50 - 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.

Bahan:
- 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)
- 6,5 m3 kulit buah kopi
- 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)
- 30 kg abu dapur atau abu kayu

Cara Membuat
1). Buatlah bak pengomposan dari bak semen atau tanah.
Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah
satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m
(panjang x lebar x tinggi) lalu diberi plastik di dinding2 tanah tsb dgn maksud agar kompos tdk
berair dan terlalu lembek.
2). Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak
pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme
aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas
tumpukan bahan tadi dengan abu.
3). Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk,
perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik
akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 - 5 hari, lalu segera
menurun lagi.
4). Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan
campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat
proses pengomposan.
5). 2 - 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -
3 bulan kompos sudah cukup matang.
6). Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 %

saja.

Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi
dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro atau
lainnya.

- Kompos Sistem Bogor

Bahan :
- Sampah mudah lapuk (garbage)
- Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak.
- Kotoran ternak memamah biak
- Abu dapur atau abu kayu

Cara Membuat:
1). Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan
berukuran 2,5 x 2,5 meter.
2). Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi
tipis-tipis dan merata.
3). Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm.
4). Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak.
5). Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm.
6). Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan
60 hari.
7). Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang.
Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan
pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat
menggagalkan proses pengomposan

.

Cara membuat Kompos Super

Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos super adalah proses
pengubahan limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktifitas biologis pada
kondisi yang terkontrol.
PROSES PEMBUATAN KOMPOS SUPER
1. Bahan yang diperlukan:
• Kotoran sapi : 80-83%
• Serbuk gergaji : 5%
• Bahan pemacu mikroorganisme (bisa dipakai EM4): 0,25%
• Abu Sekam : 10%n
• Kalsit/Kapur : 2%

Boleh menggunakan bahan-bahan yang lain asalkan kotoran sapi minimal 40%, kotoran

ayam maksimal 25%

2. Tempat
Sebidang tempat beralas tanah, ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari
dan air hujan secara langsung.

3. Prosesing
- Kotoran sapi (faeses dan urine) diambil dari kandang dan ditiriskan selama satu
minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai ± 60%.
- Kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut kemudian dipindahkan ke lokasi,
tempat pembuatan kompos super dan diberi serbuk gergaji, abu, kalsit/kapur dan
stardec sesuai dosis dan seluruh bahan dicampur diaduk merata.
- Setelah .seminggu di lokasi I, tumpukan dipindahkan ke lokasi 2 dengan cara
diaduk/ dibalik secara merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan
homogenitas bahan. Pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu sampai
70 °C untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos super yang
dihasilkan dapat bebas dari biji gulma.
- Seminggu kemudian dilakukan pembalikan untuk dipindahkan pada lokasi ke 3
dan dibiarkan selama satu minggu.
- Setelah satu minggu pada lokasi ke 3 kemudian dilakukan pembalikan untuk
membawa pada lokasi ke 4. Pada tempat ini kompos super telah matang dengan
warna pupuk coklat kehitaman bertekstur remah dan tidak berbau.
- Kemudian pupuk diayak/disaring untuk mendapatkan bentuk yang seragam serta
memisahkan dare bahan yang tidak di harapkan (misalnya batu, potongan kayu,
rafia) sehingga kompos super yang dihasilkan benar-benar berkualitas.
- Selanjutnya pupuk organik kompos super siap dikemas dan siap diaplikasikan ke
lahan sebagai pupuk organik berkualitas pengganti pupuk kimia.

- Kandungan Kompos Super
§ Moisture/kelembaban 45%±5
§ TotaI N >l,8l%
§ P0205 >1,89%
§ K20 >1,96%
§ Ca0 >2,96%
§ Mg0 >0,70%
§ C/N Ratio Maks 16%

Manfaat Penggunaan Kompos Super pada Lahan Pertanian
I. Mampu menggantikan atau mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik)
sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan.
2. bebas dari biji tanaman liar (gulma).
3. Tidak berbau dan mudah digunakan.

4. Menyediakan unsur hara yang seimbang dalam
tanah.
5. Meningkatkan populasi mikroba tanah sehingga
struktur tanah tetap gembur.
6. Memperbaiki derajat keasarnan (pH) tanah.
7. Meningkatkan produksi berbagai tanaman antara I0-30%.
Manfaat untuk Tambak
Cara ini akan menambah kesuburan fisik kimia dan biologis sehingga dasar tambak
mampu meredam efek buruk pemupukan sisa pakan, faeses, kulit udang dan sisa
bahan organik yang lain untuk di urai lebih sempurna. Dosis 1500-2000 kg/ha pada
dasar tambak diberikan saat pengolahan dasar tambak.

Membuat Kompos

Seorang teman, CB, bilang kepadaku, "Mbok ya diterangkan bagaimana cara membuat kompos ala kamu, gitu. Agar semua orang percaya kamu itu memang enggak cuman cuap-cuap doang!". Aku pikir, ada baiknya juga. Berikut adalah langkah sederhana membuat kompos yang sangat tidak memerlukan daya yang besar. Sungguh!
1. Siapkan Reaktor Kompos (Komposter)
Ketika aku pindah ke Cimahi sebulan yang lalu, reaktor yang telah kubuat setahun yang lalu kubawa serta. Reaktor ini adalah wadah yang terabut dari PVC, drum berukuran kira-kira 1 m-kubik. Walaupun reaktor komposku terbuat dari drum PVC (seperti yang terlihat pada Gambar di atas), sebenarnya reaktor ini bisa dibuat dari apa saja. hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah, reaktor ini harus memiliki sistem ventilasi yang bagus. Reaksi pengkomposan adalah memang jenis reaksi yang memerlukan udara. Jika reaktor ini tidak memiliki sistem ventilasi yang baik, proses pembusukan yang terjadi juga akan menghasilkan bau busuk akibat dari pembentukan amoniak dan H2S.
2. Persiapan Bahan Organik
Siapkan bahan (atau sampah) organik yang akan dikomposkan. Sampah organik yang disiapkan bisa berasal apa saja, misalnya dari sisa sayuran, nasi, atau potongan-potongan tanaman dari kebun. Agar kompos tidak berbau, hindari memasukkan daging, tulang dan minyak. Sebelum dimasukkan ke dalam reaktor kompos, bahan-bahan tadi sebaiknya dipotogn kecil-kecil agar proses dekomposisinya menjadi lebih cepat dan lebih sempurna.

Proses pembusukan atau dekomposisi memerlukan bakteri pengurai. Jadi, alangkah baiknya jika bahan-bahan tadi dicampur terlebih dahulu dengan sumber bakteri pengurai sebelum dimasukkan ke dalam reaktor kompos. Sumber bakteri pengurai yang paling mudah didapat adalah pupuk kandang (kotoran ternak). Bakteri pengurai yang dapat digunakan untuk membantu proses pengomposan juga dijual di toko-toko penjual pupuk. Salah satunya adalah EM4 (Effective Microorganism 4) yang aku beli di Cihideung seharga Rp. 15000,- sebotol berukuran 1 liter.
3. Siram dan Aduk
Agar proses pengomposan berjalan dengan sempurna, media harus mengandung kira-kira 50% air. Jadi jangan lupa untuk selalu menyiram media kompos ini setiap hari dengan air secukupnya. Bila perlu, bolak-balik media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan sempurna. Selama proses pengomposan, sering kali lalat menjadi masalah yang menjengkelkan. Oleh sebab itu, kuusahakan agar setiap lubang di reaktor komposku kututup dengan kawat kasa. Bila bau tak sedap keluar, tambahkan air dan EM4, dan bau segera menghilang. Jika proses ini berjalan dengan baik, setelah 5 hari volume sampah yang dimasukkan akan menyusut kira-kira menjadi hanya 25% dari volume awalnya. Jadi untuk skala rumah tangga, reaktor kompos berukuran 1 m-kubik sudah lebih dari cukup.
4. Panen
Kompos siap dipanen setelah diproses kira-kira 2-3 minggu, bergantung pada tahap pemrosesnya. Pada reaktor komposku, sengaja kubuat sebuah sistem sederhana sehingga proses pemanenan kompos dilakukan dari dasar reaktor. Kompos yang diperoleh adalah lumpur hitam yang mengandung air kira-kira 50%. Sehingga, untuk mendapatkan kompos kering, lumpur tadi harus dijemur. Biasanya, lumpur yang kuperoleh langsung kupakai sebagai media tanaman di kebunku. Jadi tidak perlu dijemur dahulu.
Mudah, kan? Sederhana dan jauh lebih sehat. Sejak setahun yang lalu, aku tidak pernah lagi membuang sampah organik. Sampah organik yang kuhasilkan, kupakai sendiri.
Moga-moga CB puas! :-) sumber : sampahbandung

Membuat Pupuk Bokasi

Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti “bahan organik yang telah difermentasikan”.  Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM). Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.

Di Jepang, bokashi telah digunakan sejak tahun 80-an. Banyak petani di negeri sakura memilih bokashi untuk lahan pertaniannya dikarenakan bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus. Selain itu bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan serta produktifitas tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan. Hal tersebut sangat wajar karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya.

A.Pupuk Bokashi

1. Bokashi Padat

Bahan:
- Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami, sekam, dll)
- Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Dedak/bekatul 50 kg
- EM-4 1 liter
- Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
- Air secukupnya

Tahapan Pembuatan:
1. Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika menggunakan sekam
2. Campurkan Sampah basah – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata
3. Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
4. Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran sampah basah-kotoran-dedak. Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
5. Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
6. Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius.
7. Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.

Aplikasi:
Untuk tanaman tahunan semisal karet, coklat, dan lainnya, gunakan bokashi padat sebagai pupuk dasar. Dua kilogram bokashi diaduk dengan tanah lalu dibenamkan di lubang tanam.

Syam Asinar Radjam : (http://dusunlaman.net/?p=143)

2. Bokashi Cair

a) Bahan:
- Pupuk kandang 30 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Hijauan daun (secukupnya)
- EM-4 1 liter
- Gula pasir 1 kg
- Terasi 1 kg
- Air bersih 200 liter
- Dapat pula ditambah 2 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi

Tahapan Pembuatan:
1. Pupuk kandang dihaluskan
2. Gula pasir – Terasi – EM-4 – NPK dilarutkan dalam air
3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.
4. Drum ditutup rapat. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit.
5. Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.

Aplikasi:
1 liter bokashi dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.

b) cari, wadah kosong drum pertamina yang besar ukuran 200 liter, pastikan tidak bolong bawahnya. siapkan bahan-bahannya : air, pupuk kandang, gula, EM4

isi drum dengan air hingga setengahnya. buatkan molase, yaitu campuran gula 250 g dilarutkan dalam air 1 liter. tuangkan ke dalam drum molase tadi beserta EM4 1 liter. masukan ke dalam drum pupuk kandang 30 kg. aduk sampai tercampur. isi drum dengan air lagi hingga hampir penuh, aduk terus hingga merata lalu tutup rapat. setiap pagi akan muncul busa gelembung udara hasil proses fermentasi, aduk terus 4 s/d 5 kali, lalu tutup lagi. lakukan hingga hari ke 5, bokashi siap digunakan  (Oleh: Beben)

3. Bokashi Pupuk Kandang

3.a. Bahan :

Pupuk kandang 800 kg

Dedak 50 kg

Sekam 150 kg

Gula 1/4 atau Molase 1/2 liter

EM-4 1 liter

Air secukupnya (kadar air 30 – 40 %)

Cara Pembuatan :

Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air.

2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.

Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan segar.

Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung gono selama 3-5 hari.

Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC, bukalah karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukkan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

Setelah 4 hari, BOKASHI telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

3.b. Bahan:

a. pupuk kandang 15 kg

b. sekam sebanyak 10 kg dan dedak 0,5 kg.

c. molase/gula 2 sendok makan (10 ml).

d. EM4 2 sendok makan (10 ml).

4. Bokashi Jerami

4. a) Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)

Cara pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 % atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.

Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk mencampurkan bokashi. Pada tanag sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.
Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan tanah/perakaran tanaman. Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan tiap 2 minggu sekali

4. b) Bahan:

1. jerami 10 kg (bisa juga rumput/tanaman kacangan) (ukuran 5-10 cm).

2. dedak 0,5 kg dan sekam 10 kg.

3. EM4  2 sendok makan (10 ml).

4. Molase atau gula 2 sendok makan (10 g) dan air secukupnya.

Cara pembuatan

  1. dibuat larutan dari EM4, molase/gula dan air dengan perbandingan 1 ml: 1 g: 1 liter air. Inkubasikan selama 48 jam.
  2. bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
  3. bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan.
  4. adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
  5. setelah 4 hari karung goni dapat dibuka.
  6. bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan.

Bokashi jerami sangat baik untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.

5. Bokashi Pupuk Kandang plus Arang

Bahan:

  1. pupuk kandang 10 kg, dedak 0,5 kg, arang sekam/arang serbuk gergaji 5 kg.
  2. molase/gula 10 ml (2 sendok makan)
  3. EM4 sebanyak 2 sendok makan (10 ml)  dan  air secukupnya.

Cara pembuatan: sama dengan 4.b.

6. Bokashi Pupuk Kandang Plus Tanah

Bahan:

  1. pupuk kandang sebanyak 5 kg dan tanah 10 kg
  2. arang sekam/arang serbuk gergaji 5 kg dan dedak halus 5 kg.
  3. molase/gula 10 ml
  4. EM4 2 sendok makan (10 ml)

Cara pembuatan: sama dengan 4.b.

Penggunaan: baik untuk pembibitan tanaman. Dalam hal ini bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan tanah= 1:1.

7. Bokashi Ekspress (24 jam)

Bahan:

  1. jerami kering, daun kering, serbuk gergaji dan bahan lainnya 10 kg.
  2. pupuk kandang 5 kg dan dedak 1 kg
  3. molase/gula sebanyak 2 sendok makan (10 ml)
  4. EM4 2 sendok makan (10 ml)

Cara pembuatan:

Cara pembuatan sama dengan 4. b., hanya bahan-bahan yang difermentasikan dicampur dengan bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata.

Cara penggunaan: a) untuk lahan tegalan dan sawah 3-4 genggam bokashi/m2; b) tanaman buah-buahan bokashi disebar di permukaan tanah atau di sekitar daerah perakaran. Selanjutnya larutan EM4 disiramkan dengan dosis 2 ml/l air aetiap 2 minggu; c) untuk pembibitan: lahan yang akan dijadikan tempat pembibitan disiram dengan larutan EM4 dengan dosis 2 ml/1 l air. Selanjutnya lahan dibiarkan selama satu minggu sebelum lahan siap untuk digunakan.

B. Pestisida Bokashi

1) EM5 dan Super EM5

Bahan :

a)      Molase / tetes atau gula 100 ml/0.5 ons, EM-4 100 ml, cuka makan / cuka aren 5% 100 ml, alkohol (40%) 100 ml.

b)      B) EM4 100 ml dan air i liter (khusus pembuatan super EM5 tidak digunakan air.

Cara membuat :

Semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam botol / jirigen yang ada tutupnya. DIkocok setiap pagi dan sore hari. Buka tutup botol / jirigen untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung. Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yang terbentuk), biarkan lagi selama 7 hari.

Dosis :

  1. EM5: 10-50 ml/l air + 10-50 ml molase
  2. Super EM5: 5ml/liter air + 5 ml molase.

Larutan EM5 sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam. Paling lama digunakan tiga bulan.

Khasiatnya :

Untuk menekan serangan hama dan penyakit pada tanaman pertanian.

2) EMRAS

Bahan:

            1 liter air beras, molase/gula 10 ml dan EM4 10 ml.

Cara pembuatan

            Semua bahan dicampurkan dan selanjutnya dibiarkan selama dua hari. Setelah itu EMRAS dapat diaplikasikan. Namun EMRAS harus sudah habis diaplikasikan pada hari ketiga (satu hari setelah proses pembuatan selesai). Selain sebagai pestisida, EMRAS juga dapat digunakan sebagai pupuk. Dosis pemakaian: 5 ml/l air.

(Dikompilasi dari berbagai sumber oleh: Urip Santoso

Susu Kambing Etawa

image Selama ini, kambing lebih banyak dikenal sebagai penghasil daging. Tapi jenis kambing etawa, dia bisa menghasilkan susu perah yang memiliki khasiat lebih dibanding susu sapi. Hasil Survey United Departement of Agriculture, susu kambing baik untuk berbagai keadaan terutama mencegah penyakit. Susu kambing sebagai pengobatan sudah digunakan orang sejak ribuan tahun yang lalu. Dari hasil penelitian dan bukti sejarah telah banyak membuktikan bahwa ternyata susu kambing mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan susu hewan pemamah biak yang lain. Hal ini disampaikan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen melalui laporan online Kantaya.

Susu kambing memiliki karateristik yang berbeda dengan susu sapi ataupun Air Susu Ibu ( ASI ). Susu kambing mempunyai daya cerna yang tinggi, memiliki tingkat keasana yang khas, memiliki kapasitas buffer yang tinggi sehingga bias menjafdi pilihan bagi yang tidak mengkomsumsi susu sapi (lactose intolerance). Ia rendah laktosa sehingga tidak menyebabkan diare. Beberapa kelebihan susu kambing etawa didanding dengan susu binatang lainya sbb:

1. Mempunyai sifat antiseptic, alami dan bias membantu menekan pembiakan bakteri dalam tubuh. Hal ini disebabkan adanya Florin yang kadarnya 10-100 kali lebih besar dibanding pada susu sapi. Florin merupakan antiseptic alami yang mengandung element pencegah tumbuhnya bakteri di dalam tubuh sehingga dapat mempertinggi kekebalan tubuh. Oleh karena itu susu kambing tidak boleh dipanaska lebih dari 60° C karena bekteri menguntungkan dalam susu itu akan mati.

2. Bersifat basah (Alkaline Food) sehingga aman bagi tubuh

3. Proteinnya lembut dan efek laktasenya ringan, sehingga tidak menyebabkan diare.

4. Lemaknya mudah di cerna karena mempunyai tekstur yang lembut dan halus lebih kecil dibadingkan dengan butiran lemak susu sapi atau susu lainnya. Dan juga bersifat Homogen Alami. Hal ini mempermudah untuk di cerna sehingga menekan timbulnya reaksi – reaksi alergi.

5. Dengan adanya sodium (Na), Flourin (F), Kalsium ( C ), dan Fosfor (P) sebagai elemen kimia yang dominant serta kandungan nutrisi lainya, maka susu kambing berkhasiat :
- Membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung
- Menyembuhkan reaksi – reaksi alergi pada kulit, Saluran nafas dan Pencernaan.
- Menyembuhkan bermacam – macam penyakit Paru – paru, Seperti astma, TBC, serta infeksi akut lainnya pada paru – paru
- Menyembuhkan beberapa kelainan ginjal, seperti Nepbrotic Syndrom infeksi – infeksi Ginjal serta asam urat tinggi.
- Kandungan kalsium (Ca) yang tinggi dapat membantu menyembuhkan rematik dan mencegah kerapuhan tulang ( Osteoporosis )
- Menambah Vitalitas daya tahan tubuh
- Mengatasi impotensi dan gairah seksual, Baik bagi pria maupun wanita
- Berdasarkan beberapa penelitian di amerika, Susu Kambing terbukti mempunyai efek anti kanker.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh United State Departement of Agriculture (USDA) menunjukkan gizi susu kambing etawa mendekati komposisi sempurna ASI. Setiap 100 gram susu kambing mengandung 3-4% protein, 4-7% lemak, 4,5% karbohidrat, 134 gram kalsium dan 111 g fosfor. Komposisi kimiawi susu kambing etawa mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, vitamin A,B1 (IU), B2 (mg), B6, B12, C, D, E, Niacin, V, Asam Pantotenant, Kolin dan Inositol. Anak yang mengkomsumsi susu kambing memiliki kepadatan tulang yang baik, kadar hemoglobin meningkat, serta kecukupan vitamin A, B1, B2 dan B3 yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan sel otak dan saraf. Asam amino yang mengandung unsur belerang metionin, sistin dan sistein penting untuk membangun kesehatan otak dan sistem saraf, serta berperan dalam pembentukn sel darah penawar racun (detoksifikasi) bahan – bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.

Dalam menetralisir tulang kalsium dan fosfor membentuk kalsiumfosfat (komponen utama mineral yang membentuk struktur dan kekuatan pada tulang), dimana kalsium melindungi sel usus besar dari resiko kanker akibat zat kimia yang melewatinya, mencegah pengeroposan tulang setelah masa menopouse (radang sendi). mencegah migran, menurunkan resiko timbulnya gejala sindroma premenstrual haid. Juga berperan pada sejumlah kegiatan fungsional seperti proses pembekuan darah, merangsang saraf, kontraksi otot, pengaturan aktivitas enzim, pemberdayaan fungsi membran sel, pengaturan tekanan darah dan mengatur jumlah kadar kalsium dalam darah secara seksama. Tujuannya supaya tidak terjadi kekurangan kadar kalsium didalam darah, akibat dari pengambilan kalsium dari dalam tulang di karenakan asupan kalsium kurang akibat gizi yang tidak berimbang.

Dari hal diatas , dapat diketahui keunggulan lain dari susu kambing etawa adalah sebagai berikut :

1. Butiran lemak lebih halus, sehingga mudah dicerna dan sangat baik untuk perkembangan kecerdasan.

2. Komposisi kalsium dan fosfor paling seimbang, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tulang anak – anak dan mencegah pengeroposan tulang gigi bagi orang dewasa.

3. Membantu memperlancar sistem pencernaan pada mereka yang mengalami gangguan pencernaan dan lansia.

4. Membantu untuk mengembaliakn kesehatan ibu yang melahirkan, pendarahan estela melahirkan (postpartum), memulihkan zat besi sesudah haid dan bagus untuk orang yang kekurangan darah (anemia)

5. Menyembuhkan penyakit kulit, serta digunakan untuk peningkatan kesekatan kulit terutama bagian wajah.

Susu kambing (etawa) banyak direkomendasikan sebagai bahan subtitusi bagi bayi, anak dan orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi ataupun berbagai jenis makanan lainnya. Mengkonsumsi susu kambing (etawa) juga dianjurkan bagi penderita penyakit TBC, asma, anemia, hepatitis, kram otot dan tukak lambung. Termasuk juga bagi penderita HIV/AIDS, sebagai salah satu penambah atau penjaga kekebalan tubuh. (snt_disnakkan )

Manfaat susu kambing

Menurut paparan pak mantri lukman , Sejak jaman rosulullah susu kambing sudah dikonsumsi di kalangan penduduk arab sebagai minuman sekaligus obat . Khasiat susu kambing diantaranya :

- Meningkatkan Kecerdasan Anak seperti halnya susu sapi

- Memperlambat osteoporosis dan meyembuhkan rematik

- Mengkatkan stamina dan mengatasi masalah impotensi

- Kesehatan kulit

- Mempercepat penyembuhan penyakit TBC / Flek paru2 , ASMA

- Menyembuhkan penyakit Thalasemia , Anemia dan Diabetes

- Rendah kolesterol , bisa di konsumsi untuk program diet

Cara Membuat Pupuk Cair Bio Urine

image Artikel ini dulu sudah sempat di posting di kambingonline.net dan baru sempat di recover lagi saat ini . Artikel ini sharing dari teman peternak kambing etawa Exotic Farm . Beternak kambing dan domba merupakan satu dari sekian banyak usaha yang ada di dalam dunia peternakan. Banyak potensi, peluang serta keberhasilan yang bisa diraih apabila ditekuni dan dijalankan dengan penuh motivasi dan konsistensi. Peluang pasarpun masih sangat terbuka lebar baik untuk Susu Kambing, Daging Kambing-Domba, Kebutuhan Aqiqah, Iedul Adha ataupun Pupuk Organik.

Banyak contoh telah ditunjukkan oleh teman-teman peternak senior yang melakukan konsep beternak terintegrasi dengan perkebunan organik yang sudah berhasil. Menarik namun membutuhkan kerja keras, dipandang dari sudut manapun hal ini sangat menguntungkan, selain menggali dan memanfaatkan secara optimal potensi dari ternak itu sendiri, diperoleh juga hasil dari tanaman yang memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari kandang ternak (urine dan srintil) sebagai sumber pupuk. Manfaat lainnya adalah turut menjaga keseimbangan alam dengan melakukan penghijauan. Namun demikian investasinya pun tidak sedikit, tapi dengan niat dan ketekunan saya yakin bisa dimulai dari modal yang kecil untuk menjadi besar.

Setelah melalui proses pengolahan, maka limbah tersebut bisa dikemas menjadi pupuk organik, yang memiliki keunggulan ganda selain bermanfaat bagi tumbuhan juga dapat memperbaiki unsur hara pada tanah yang tidak dimilki oleh pupuk kimia, sehingga kesuburan tanah bisa dijaga. Lebih lanjut melihat kondisi yang ada pada saat ini dimana melambungnya harga pupuk un-organic atau pupuk kimia pabrikan, maka limbah kandang merupakan satu peluang usaha tambahan yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Sebelumnya saya sudah melakukan kunjungan ke beberapa tempat peternakan yang sudah mengolah limbah kandang baik urine maupun srintil menjadi pupuk organik, yaitu di tempatnya Kang Agus di Bandung Selatan (Villa Domba) dan Mas Yono di Godean Jogjakarta, luar biasa kata yang bisa saya ungkapkan setelah melihat hasilnya pada tanaman yang menggunakan pupuk organik tersebut.

fermentasi-bio-urineTertarik untuk memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari kambing dan domba paling tidak untuk memenuhi kebutuhan pupuk di area kebun HMT, kebun sengon serta palawija milik sendiri , saya berusaha untuk mendesign kandang sedemikian rupa agar bisa memisahkan urine dan srintil pada saat dikeluarkan oleh si ternak. Selanjutnya urine dan srintil akan diproses sesuai kebutuhan di area masing-masing kebun. Lumayan, paling tidak mengurangi biaya pembelian pupuk kimia yang diperlukan di kebun tersebut plus ilmu, experience dan kepuasan yang tidak bisa diukur dengan materi.

Dalam artikel kali ini saya coba mempraktekan pembuatan pupuk cair organik dari urine kambing-domba dengan referensi literatur yang saya peroleh dari BPTP-Bali (Membuat Pupuk Cair Bermutu dan Limbah Kambing) dan ditambah pengalaman teman-teman senior yang sudah mengaplikasikannya terlebih dahulu.

Namun demikian saya melakukan modifikasi dan coba-coba mengingat pupuk cair bio urine ini untuk dimanfaatkan sendiri, sebagai catatan pembuatan bio urine sama sekali tidak menggunakan pupuk kimia, bahan yang diperlukan untuk membuat fermentasi pupuk cair bio urine adalah sebagai berikut :

 

1. 1 (Satu) drum plastic urine dengan kapasitas 150 liter.
2. Tetes Tebu/Molasses 750 ml.
3. Empon-empon (Temulawak, Temuireng, Kunyit dll) 5kg.
4. Bacteri R Bacillus dan Azobacter sebagai starter fermenter 250 ml. Karena kesulitan serta tidak tahu belinya dimana bakteri tersebut, maka saya menggantinya dengan EM4 sebagai starter fermenter.

Bakteri EM4 dan Molases dilarutkan dalam air jernih sebanyak 10 liter kemudian dituangkan ke dalam drum urine, empon-empon dihancurkan dan dimasukan ke dalam drum. Setelah tercampur antara urine dan bahan-bahan tersebut kemudian urine diaduk sampai rata selama 15 menit, kemudian drum plastic ditutup rapat. Lakukan pengadukan setiap hari selama 15 menit dan kemudian drum ditutup rapat kembali selama tujuh hari.

Setelah tujuh hari urine dipompa dengan menggunakan pompa yang biasa digunakan pada aquarium dan dilewatkan melalui talang plastik dengan panjang 2m yang dibuat seperti tangga selama 3 jam, tujuan proses ini untuk penipisan atau menguapkan kandungan gas ammonia, agar tidak berbahaya bagi tanaman yang akan dberi pupuk bio urine tersebut. Kemudian pupuk cair ini siap digunakan.

Untuk aplikasi pupuk cair ini bisa digunakan dengan cara disiramkan dan atau disemprotkan, kondisi tanah sebelum tanam diolah terlebih dahulu dengan menggunakan kotoran kambing. Berikut cara pemakaian bio urine:

1. Untuk tanaman semusim dan rumput campur bio urine + air dengan perbandingan 1 : 2.
1. King Grass : Pemakaian dengan disiramkan setiap setelah rumput diarit.
2. Jagung, Ubi, Singkong, Cabe dll : Pemakaian dengan disiramkan dan disemprotkan 2 minggu sekali.
2. Untuk tanaman industri dengan asumsi tanamannya baru ditanam dengan ketinggian rata-rata 80 cm, campur bio urine + air dengan perbandingan 1:1.
1. Sengon(Albasia), Turi, Mahoni, Nangka, Ketapang dll : Pemakaian dengan cara disiram dan disemprotkan 2 minggu sekali.

Demikian pembuatan pupuk cair bio urine yang saya lakukan, hasil yang diperoleh dari pemakaian pupuk cair bio urine, dan jika ada pengembangan lebih lanjut termasuk apabila ada pemakaian bahan baru dari pupuk kimia sebagai pelengkap akan saya share pada artikel berikut. Tak lupa mohon masukannya dari para senior apabila ada metoda yang lebih baik dalam pengolahan bio urine tersebut.